Dulu Permalukan Camat Rantepao Jeniaty Rike Kini Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang Viral Lagi
147 ASN ini baru empat hari dilantik dan menjabat jabatan barunya tetapi kini dibatalkan statusnya melalui SK Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang.
Sebelumnya dikabarkan Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty mundur dari jabatan lantaran merasa dipermalukan Yohannis Bassang saat Apel Gabungan di Lapangan Bakti Rantepao, Senin (11/12/2023).
Pada Apel tersebut, Yohanis Bassang diketahui memarahi Jeniaty terkait isu terkait pembelian payung.
Sebelumnya, seluruh ASN diminta untuk membeli payung dengan harga Rp100 ribu, yang nantinya akan digunakan untuk mendanai perayaan Natal di Pemda Toraja Utara.
"Saat itu, pak Bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung tersebut," kata JG, salah satu kepala seksi di jajaran Pemkab Toraja Utara, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Perjalanan Karir Jeniaty, Mundur Jabat Camat Rantepao Gegara Disuruh Jual Payung oleh Bupati Torut
Camat Rantepao kemudian mendekati bupati di atas panggung dengan maksud menjelaskan perihal tersebut.
Di tengah situasi tersebut, Ombas, atau Bupati Toraja Utara, terlihat marah dan mengusir Camat Rantepao dari panggung.
Ombas juga dilaporkan mengeluarkan kata-kata kasar kepada Camat Rantepao.
"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati mengatakan dia tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.
Pernah Diperiksa KPK
Yohanis Bassang pernah diperiksa oleh KPK pada 18 Oktober 2022.
Kala itu, Yohanis Bassang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 di Mimika, Papua.
Yohanis Bassang diperiksa lantaran ia pernah menjadi Wakil Bupati Mimika periode 2014-2019.
Setelah diperiksa selama 12 jam, Yohanis Bassang mengaku tidak mengetahui kaitan dirinya diperiksa dalam kasus dugaan korupsi Gereja Kingmi Mile 32 yang menjerat Bupati nonaktif Mimika Eltinus Omaleng ini.
Ia hanya mengatakan pencanangan pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 dimulai pada tahun 2015.
"Enggak tahu sama sekali. Itu kan programnya itu mulai tahun 2015, tapi saya enggak tahu sama sekali. Saya tidak ditanya soal itu, hanya yang lain saja, masalah pilkada mana berapa pasang, berapa putaran, berapa kemenangan suaranya, sekitar itu doang," kata Yohanis yang menjalani pemeriksaan nyaris 12 jam.
Yohanis mengaku ditanya sebanyak 15 pertanyaan oleh tim penyidik KPK. Kata dia, tidak ada dokumen yang dikonfirmasi kepada dirinya oleh tim penyidik.
"Tidak ada, tidak ada dokumen satupun," katanya.(*)
Pemkab Luwu Timur Siapkan Dapur Umum untuk Korban Kebakaran Sorowako |
![]() |
---|
Sosok WNA Cina Masuk Islam Demi Nikahi Perempuan Wajo Sulsel |
![]() |
---|
Nekat! Bocah Asal Luwu Gasak Mobil Dinas Polisi Berisi Senpi, Kabur hingga Morowali |
![]() |
---|
Sapi Berkepala Dua Lahir di Sinjai Sulsel, Mati 30 Menit Usai Dilahirkan |
![]() |
---|
Viral Warga Belawa Swadaya Perbaiki Jalan Rusak, Donasi Capai Rp5 Juta per Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.