Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Golkar NTT Dirundung Masalah, Melki Laka Lena Copot Wakil Ketua DPRD NTT

Adalah Ketua Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena alias Melki Laka Lena yang mencopot politisi senior Golkar itu.

Pos Kupang
Sekretaris Golkar NTT Inche DP Sayuna 

"Saya sempat tanya minta catatan dari tim, dan hasil kerja tim harus disampaikan ke rapat pleno. Tapi direspon bilang tidak ada. Saya sampaikan terima kasih kepada panitia, walau ada yang aneh," kata Inche Sayuna.

Upaya menjegal

Inche Sayuna menduga pencopotannya ada kaitannya dengan rencana pengisian posisi pimpinan DPRD NTT dari Golkar berdasarkan hasil Pemilu 2024.

"Saya coba review kembali pernyataan dia sebelumnya. Saya lihat dia punya maksud tidak bagus," kata Inche.

Menurut Inche, sebelum penghitungan suara dilakukan, Melki menelepon beberapa tim Inche Sayuna.

"Dia meragukan saya bisa tembus (lolos lagi ke DPRD NTT), kira-kira begitu. Tapi yang membuat saya merasa curiga, karena ada beberapa pernyataan beliau, ada keterkaitan dengan saya punya posisi," ujarnya.

Waktu sedang penghitungan suara, lanjut Inche, Melki membuat pernyataan dalam rapat online bahwa suara tertinggi belum tentu dapat pimpinan Dewan.

"Saya punya suara paling tinggi waktu itu, saat penghitungan pertama. Karena saya tahu aturan sehingga saya tidak hiraukan omongannya," kata Inche.

Namun lanjut Inche, ketika dalam proses perhitungan suara sedang berjalan ternyata ada teman lain yang mendapat suara tertinggi.

“Tiba-tiba dia (Melki, Red) buat pernyataan bahwa suara paling tinggi menjadi pimpinan dewan," tambahnya.

"Jadi ada kaitannya dia punya rencana ganti sekretaris. Saya merasa rapat ini rekayasa dia untuk mengganti posisi sekretaris. Pointnya mengganti sekretaris saja," sambung Inche.

Menurut Inche, posisi sekretaris sangat kuat untuk menjadi pimpinan dewan, sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (PO).

Dalam PO Golkar, syarat menjadi pimpinan dewan, yakni menjabat anggota DPRD, pengurus 5 tahun, memenuhi bilangan pembagi pemilih dan menduduki posisi pimpinan partai menjadi prioritas.

"Saya sungguh menyadari upaya dia menjegal saya untuk menjadi pimpinan Dewan. Karena ada orang tertentu yang sudah dia siapkan. Orang tertentu juga sudah pernah bicarakan mau jadi pimpinan Dewan," kata Inche Sayuna.

Inche Sayuna menegaskan, dirinya melakukan upaya banding melalui Mahkamah Partai dan Dewan Etik.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved