Headline Tribun Timur
Kandidat Wali Kota Makassar Bermunculan
Mereka yang berhasil lolos adalah Apiaty K Amin Syam, Abd Wahab Tahir, Andi Suharmika, Nurhaldin, dan Nurul Hidayat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Lima wajah baru menyegarkan wajah Partai Golkar di DPRD Kota Makassar.
Hanya satu petahana yang berhasil mempertahankan kursinya di Pemilu 2024 kali ini.
Pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 lalu, Golkar hanya mampu meloloskan lima kader.
Mereka yang berhasil lolos adalah Apiaty K Amin Syam, Abd Wahab Tahir, Andi Suharmika, Nurhaldin, dan Nurul Hidayat.
Namun, pada Pemilu 2024 ini, Golkar mampu meraih total suara sebanyak 97.209 dan berhasil mendudukkan enam kadernya di parlemen.
Baca juga: Golkar Menang Jumlah Suara Tapi Kalah Kursi dari Nasdem di Parlemen Makassar, Kok Bisa?
Jumlah suara tersebut berdasarkan akumulasi dari lima daerah pemilihan (Dapil) di Kota Makassar.
Wajah-wajah baru muncul dan berhasil menggeser para petahana yang kembali maju.
Hanya Andi Suharmika dari Dapil Makassar 3 yang masih bertahan dan keluar sebagai pemenang di daerahnya.
Para pendatang baru tersebut yakni, Ruslan Mahmud yang menggantikan Apiaty K Amin Syam di Dapil Makassar 1.
Kemudian, di Dapil Makassar 2, dua kursi dikuasai oleh Golkar.
Namun, petahana mereka Abd Wahab Tahir tidak berhasil lolos dari dapil tersebut.
Dua pendatang baru berhasil lolos dengan suara terbanyak, yaitu Yulianto Badwi dan Ismail.
Sementara itu, di Dapil Makassar 4, putri Ketua Komisi E Rahman Pina, yaitu Eshin Usami Nur Rahman, berhasil mengalahkan Nurhaldin Nurdin Halid dalam perolehan suara terbanyak.
Pada posisi terakhir, terdapat nama Arifin Majid yang juga mengalahkan petahanan Golkar, yaitu Nurul Hidayat.
Delapan Kader
Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di Pemilu 2024 ini.
Partai besutan Surya Paloh tersebut mengunci delapan kursi sekaligus keluar sebagai pemenang Pemilu di Kota Makassar.
Kendati demikian, jumlah suara Partai NasDem kalah dibandingkan dengan Partai Golkar.
Golkar berhasil mengumpulkan suara sebanyak 97.209 Namun hanya mendapatkan enam kursi saja.
Sedangkan Nasdem hanya meraup sebanyak 94.755 suara sah dari lima daerah pilihan (dapil).
Untuk dapil Makassar 1 Nasdem berhasil mengumpulkan 16.750 suara dan meloloskan satu kader mereka.
Lalu di dapil Makassar 2, Nasdem mengumpulkan 22.826 suara dan mampu meloloskan dua kader ke DPRD Makassar.
Untuk dapil Makassar 3 Nasdem memperoleh 20.634 suara dan mendapatkan dua kursi kembali.
Sama halnya dengan dapil Makassar 4, Nasdem kembali meloloskan dua kader mereka dengan total suara 20.394.
Terakhir dapil Makassar 5, Nasdem hanya mendapatkan 14.152 suara dan mendapatkan jatah satu kursi saja.
Lalu pada PKS menjadi partai ketiga dengan perolehan suara sebanyak 79.670.
Perolehan suara itu membuat PKS mengamankan enam kursi di parlemen Makassar.
Calon Wali Kota
Banyaknya pendatang baru di kursi parlemen Sulawesi Selatan (Sulsel) dan parlemen Makassar membuat banyak kandidat baru bermunculan untuk menjadi calon Wali Kota Makassar.
Beberapa nama baru muncul dan masuk menjadi calon Wakil Wali Kota Makassar.
Seperti Fadel Muhammad Taupha Ansar sebagai pendatang baru dan mendapatkan suara terbanyak di Gerindra sebesar 27.578 untuk dapil Sulsel I Makassar A.
Fauzi Andi Wawo juga berpotensi untuk diusung, pasalnya keberhasilannya sebagai Ketua DPC PKB Makassar membuat PKB mendapatkan lima kursi di parlemen Makassar.
Bahkan, Fauzi Andi Wawo juga berhasil melenggang ke DPRD Sulsel dengan total suara sebanyak 17.807.
Lalu ada nama Fatmawati Rusdi yang berhasil mendapatkan 100 ribu lebih suara menuju senayan.
Ada juga nama Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, meskipun tak berhasil lolos ke Senayan, namun suaranya terbilang cukup signifikan.
Kemudian nama Andi Rachmatika Dewi berhasil kembali menjadi lolos ke parlemen Sulsel dengan suara terbanyak di dapil Sulsel I Makassar A sebesar 46.375.
Terakhir ada nama mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal yang juga berhasil melenggang ke Senayan.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto mengatakan, baik pendatang baru dan petahanan sama-sama memiliki peluang untuk maju sebagai calon Wali Kota Makassar.
"Saya kira akan banyak pendatang baru yang bisa menjadi kandidat begitu juga dengan para incumben," katanya saat dihubungi, Rabu (13/3/2024).
Adapun kata Ali, nama-nama incumben untuk bertarung di kontestasi Pilwali tentu sudah sangatlah dikenal masyarakat.
Namun, nama seperti Fadel Muhammad Taupha dan Fauzi Andi Wawo juga memiliki peluang yang sama maju sebagai kandidat di pilwali.
"PKB juga saya kira sukses mendapatkan tambahan kursi di empat dapil, dan ketuanya juga Fauzi Andi Wawo juga mungkin akan banyak yang meminat karena keberhasilannya di pemilu kali ini," ungkapnya.
"Entah Fauzi Wawo inj diusung sebagai wali kota atau wakil wali kota," tambah dia.
Namun, kata Ali, untuk menjadi kandidat calon Wali Kota Makassar tentu tidak segampang menghamburkan uamg saja.
"Saya rasa untuk menjadi wali kota jauh lebih rumit dari itu, misalnya bagaimana menciptakan jejaring di kalangan politik," ujarnya.
Dimana kemudian, kata Ali, para kandidat akan membentuk aliansi dan koalisi di kalangan elit untuk mengamankan proses pencalonannya.
"Untuk konteks pertarungannya berbeda, kalau pileg butuh satu partai di Wali Kota lebih dari satu partai sehingga relasi yang dibangun juga jadi jauh lebih besar dan cost politiknya juga menjadi jauh lebih besar," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Ali, partai membutuhkan membangun mesin politik yang jauh lebih besar dibandingkan pileg
"Kalau orientasinya hanya bagi-bagi uang tidak ada yang mampu memenangkan pilkada Makassar," jelasnya.
"Di sinilah dibutuhkan relasi dan kepiawaian mereka dalam berjejaring dan memainkan wacara," tambah dia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.