Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Profil Andi Muhammad Bau Sawa Bakal Calon Gubernur Sulsel Sebelum Komjen Fadil Imran, Orang Dekat JK

Andi Muhammad Bau Sawa adalah jenderal pertama yang menyatakan siap bertarung di Pemilihan Gubernur Sulsel 2024.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Kolase Komjen Fadil Imran dan Mayjen (purn) Andi Muhammad Bau. Sebelum Fadil Imran, Andi Muhammad sudah menyatakan kesiapannya bertarung di Pilgub Sulsel 2024. 

Pamen Denma Mabesad

Komandan Korem 041/Garuda Emas (2016—2017)

Irdam VI/Mulawarman (2017—2018)

Irut Intel Itum Itjenad (2018—2019)

Pa Sahli Tk. II Was Eropa dan AS Sahli Bidang Hubint Panglima TNI (2019)

Staf Khusus Kasad (2019—2020)

Kepala Staf Kodam XIV/Hasanuddin (2020—2021)

Panglima Divif-2/Kostrad (2021—2022)

Panglima Kodam XIV/Hasanuddin (2022). 

Respon Fadil Imran Soal Pilgub Sulsel

Dua jam anggota DPRD Gowa ngobrol bersama Jenderal Asal Makassar M Fadil Imran.

Kepala Badan Keamanan dan Pemeliharaan Polri itu menggelar open house di kediaman pribadinya di Jalan Talasalapang Makassar Selasa (5/3/2023) malam.

Awalnya Fadil Imran berbincang bersama keluarga dekat seusai salat Isya hingga pukul 22.00 malam. Setelah giliran anggota DPRD Gowa mendapat kesempatan ngobrol dan diskusi bareng Fadil Imran.

Anggota DPRD Gowa Fraksi PAN Sitti Husniah Talenrang bertindak sebagai tuan rumah. Ia mendampingi kakaknya berbincang dengan anggota DPRD Gowa.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Fraksi Perindo DPRD Gowa Anwar Usman.

Legislator PKS Asnawi Syam, legislator Demokrat Lukman Naba. Mereka berbincang selama dua jam mulai pukul 22.00 hingga pukul 00.00.

Anwar Usman sempat menanyakan kepada Fadil Imran tentang isu politik yang beredar soal Pilgub Sulsel 2024.

"Pak Jenderal Fadil menjawab beliau ingin fokus mengurus keamanan se-Indonesia. Beliau punya tanggung jawab besar di Polri dan tidak pernah memikirkan politik ataupun maju pilkada serentak," kata Anwar Usman menceritakan hasil diskusinya dengan Fadil Imran.

Fadil Imran jenderal bintang tiga kelahiran 14 Agustus 1968.

Dihitung dari umurnya, Fadil Imran masih punya masa dinas di kepolisian hingga 14 Agustus 2026.

"Pak Jenderal Fadil ini tidak pernah memikirkan Pilgub Sulsel 2024. Karena beliau punya cita-cita memajukan Kepolisian dan menjaga keamanan seluruh Indonesia," kata Anwar Usman.

"Jadi wacana maju Pilgub Sulsel itu opini orang. Sampai sekarang saya menikmati tugas di kepolisian. Saya punya cita-cita membawa Polri lebih maju lagi ke depan," kata Anwar Usman menirukan kata-kata Fadil Imran.

Sosok Fadil Imran

Komjen Mohammad Fadil Imran (lahir 14 Agustus 1968) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27 Maret 2023 menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Fadil, lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Fadil dilahirkan di Provinsi Sulawesi Selatan dan berasal dari Kaluarrang, Bontonompo, Gowa dan Takalar.

Ia disebut merupakan keturunan dari Raja Gowa ke-IX (1510-1546) Kesultanan Gowa, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa'risi' Kallonna Gallarang Loaya, yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri Kota Makassar (Benteng Somba Opu) pada tahun 1511.

Fadil diketahui menempuh pendidikan AKABRI pada tahun 1991 dan sempat mengenyam pendidikan di PTIK dan SESPIM.

Ia juga menjadi murid di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Sespim Lemdiklat Polri pada tahun 2015.

Pada awalnya, Fadil menjabat sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat.

Pada tahun 1999, ia menjabat sebagai Kapolsek Metro Cengkareng kemudian menjabat sebagai Kapolsek Metro Tanah Abang pada tahun 2002.

Setelahnya, ia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada tahun 2008, kemudian Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2009.

Pada tahun 2011, ia dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.

Pada tahun 2013, Fadil menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Pada tahun 2015, ia menjabat sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setelahnya, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri.

Jabatannya dinaikkan menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada tahun 2017.

Ia kemudian dipromosikan sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri pada tahun 2018, dan Sahlisosbud Kapolri pada tahun 2019.

Kemudian, pada 2020, ia menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur kemudian Kapolda Metro Jaya.

Saat ini, jabatan terakhir yang dipegang oleh Fadil adalah Kabaharkam Polri, yang dipegangnya sejak 2023.

Survei Calon Gubernur Sulsel

Survei terbaru elektabilitas calon Gubernur Sulsel delapan bulan jelang pilkada serentak 2024.

Sejumlah nama bermunculan jadi calon penantang Andi Sudirman Sulaiman menuju kursi 01 Sulsel.

Para penantang berlatar petinggi partai politik, bupati, hingga jenderal bintang tiga Polri.

Mereka antara lain dari petinggi partai antara lain Wakil Ketua Umum Golkar AM Nurdin Halid, Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu, Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.

Adapula Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.

Selanjutnya kepala daerah aktif dan mantan kepala daerah seperti, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Lembaga survei

Archi merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) Sulsel.

Hasil survei Archi dilakukan di Masagena Coffee, Jl Bau Mangga, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Kamis (7/3/2024) sore.

Dalam survei tersebut, responden diajukan 12 nama Cagub Sulsel 2024.

Dari 12 nama yang disodorkan, terdiri dari wajah lama dan wajah baru.

Hasilnya menunjukkan bahwa Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid (NH), Adnan Purichta Iksan, dan Fadil Imran berhasil masuk dalam empat besar preferensi responden.

Meskipun survei ini memberikan gambaran awal, tetapi dinamika politik Sulsel masih terus berkembang dan dapat mengubah perhitungan elektabilitas kedepannya.

Survei Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen.

Sedangkan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen.

Adapun elektabilitas Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 11.21 persen.

Wajah baru, Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen.

Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Fadil Imran adalah seorang jenderal bintang tiga lulusan Akpol 1991, pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.

Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Elektabilitas IAS mencapai 8.48 persen.

Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Danny Pomanto memiliki elektabilitas versi Archi berada di angka 8.01 persen.

Tak ketinggalan, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).

Elektabilitas Rusdi Masse berada di angka 7.32 persen.

Posisi kedelapan, mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen.

Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menempati posisi kesembilan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu elektabilitasnya berada di angka 5.8 persen.

Kesepuluh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mencapai 4.00 persen.

Kesebelas ada Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani 3.82 persen.

Keduabelas ditempati Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3.34 persen.

Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki alias AM Bau Sawa Mappanyukki adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD.

Terakhir menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin.

Pangkat terakhir, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.

Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.

Responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota.

Metode pengambilan data by telesurvey.

Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.

"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.

Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.

Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).

Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.

"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional disetiap kecamatan," ujarnya.

Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.

TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.

Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.

Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.

Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.

Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.

Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.

Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.

Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.

Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.

Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24, Hindu 2.27, dan Khonghucu 0.05 persen. (*/tribun-timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved