Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

6 Fakta Istri Potong Alat Kelamin Suami di Sumsel, Beraksi saat Tidur

Enam fakta istri potong kelamin suami yang belakangan ini viral di media sosial (medsos). Semua berawal dari adanya orang ketiga.

TRIBUN NETWORK
Ilustrasi istri potong kelamin suami saat tidur 

TRIBUN-TIMUR, COM - Enam fakta istri potong kelamin suami yang belakangan ini viral di media sosial (medsos). 

Kejadian menghebohkan jagat maya terjadi di Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel).

Meski kejadiannya Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 05.00 WIB lalu, namun peristiwa ini masih menjadi sorotan. 

Diketahui pelakunya alias  istri bernama Lisa Yati (33).

Sedangkan korban atau suami bernama Rian Hidayat (33).

Baca juga: Bejat! Anak Pejabat Rudapaksa Wanita 26 Tahun Subuh-subuh, Korbannya Mantan Pacar

Simak 6 fakta kasus viral ini dikutip Tribun-Timur.com dari Tribunjabar.com: 

1. Sempat Cekcok soal Orang Ketiga

Sebelum peristiwa terjadi, pasangan suami istri itu sempat cekcok mengenai dugaan orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

Namun, setelah cekcok, korban tidak menaruh rasa curiga terhadap istrinya.

Korban pun tertidur dengan celana pendek.

Lokasi terjadinya kasus istri potong alat kelamin suami di Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 05.00 WIB.

Lokasi terjadinya kasus istri potong alat kelamin suami di Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Sosok Sinar Dahlia Mahasiswi Gorontalo Diteror 400 Paket COD dari Mantan Pacar, Terparah Kirim Motor

2. Dipotong saat Tidur

Kanitreskrim Kapolsek Bayung Lencir Iptu Eko Purnomo mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban.

Laporan tersebut tercatat atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga dengan korban bernama Rian Hidayat yang kelaminnya terpotong.

"Pelaku menyingkap celana korban dan langsung melakukan tindak kekerasan dengan memotong menggunakan pisau yang ada di rumah tersebut," tambahnya.

3. Istri Sempat Kabur

Setelah memotong alat kelamin suaminya, sang istri sempat kabur hingga menjadi buronan polisi.

Sedangkan, korban meminta bantuan pada tetangga hingga dilarikan ke RSUD Bayung Lencir untuk dilakukan perawatan.

Baca juga: Kocak! ES Pemuda di Kulon Progo Viral Gegara Ditangkap Polisi Usai Curi Motor Sendiri, Kok Bisa?

4. Istri Menyerahkan Diri

Pelaku kasus istri potong alat kelamin suami, Lisa Yati akhirnya diri ke Mapolsek Bayung Lencir pada Senin (4/3/2024).

Pelaku kasus istri potong alat kelamin suami, Lisa Yati akhirnya diri ke Mapolsek Bayung Lencir pada Senin (4/3/2024). 

Tiga hari setelah peristiwa terjadi, Lisa Yati akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Bayung Lencir pada Senin (4/3/2024).

Tidak sendirian, Lisa Yati datang didampingi oleh kakak kandungnya.

Baca juga: 5 Dosa Istri Berakibat Fatal Menurut Aisyah Dahlan: Zina, Selingkuh hingga Keluar Tanpa Izin

Selama ini, ia bersembunyi di rumah kerabatnya yang berada di Kabupaten Muara Enim.

Ia datang sambil menangis saat menyampaikan pengakuannya di hadapan polisi.

"Mulanya kami melakukan pendekatan, keluarga akhirnya memilih untuk menyerahkan tersangka hari ini dan kami terima dalam kondisi baik," kata Kapolsek Bayulng Lencir Iptu Eko Purnomo.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebuah cutter hitam berkarat yang digunakan untuk memotong alat kelamin suami.

5. Kesal Suami Hendak Menikah Lagi

Di hadapan petugas, Lisa Yati mengaku nekat memotong alat vital suaminya karena kesal Riah Hidayat hendak menikah lagi.

"Saya kesal pak dia menikah lagi," ujarnya singkat.

Terlebih, perempuan lain yang hendak dinikahi korban adalah orang yang tak jauh tinggal dari rumahnya dan kini telah hamil.

"Kami cekcok pak, dari jam 7 sampai jam 11 malam. Hati saya terluka, karena dia (korban) ngomong seperti agar saya bisa berdamai dengan dia, menerima perempuan itu," ujarnya sambil menangis.

Pelaku pun sempat menerima apa yang dikehendaki suaminya.

Korban juga meminta dirinya menelpon perempuan lain untuk memastikan keseriusan dari niatnya tersebut.

"Jadi saya telepon nggak diangkat, Pak. Jadi dia (korban) yang telepon melalui HP dia, tetap tidak mau diangkat perempuan itu. Lalu di-chat-nya untuk angkat telepon dan bilang tidak apa-apa," lanjut pelaku.

Setelah diangkat, pelaku lantas berkata pada perempuan itu telah kejam dan tidak menyangka atas perbuatannya.

"Saya bilang orang sini kan, bukan orang Riau. Kamu tahu kalau Rian ada anak istri, dan perempuan itu diam Pak, tidak ngomong apa apa," bebernya.

Kemudian tiba-tiba perempuan itu berkata mau bagaimana lagi, karena dirinya sudah terlanjur (berhubungan) dengan suaminya.

Perempuan itu juga mengaku hamil dengan mengirimkan foto hasil test pack.

6. Istri Terancam Penjara 10 Tahun

Atas kejadian ini, Lisa terancam pasal kejadian tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 ayat 2 UU no. 23 tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman 10 tahun penjara.

Kenapa Suami Selingkuh? Aisyah Dahlan Ungkap Penyebabnya

Kenapa suami selingkuh? 

Suami selingkuh bukan tanpa sebab. 

Menurut Motivator Rumah Tangga dr Aisyah Dahlan, perselingkuhan bukan karakteristik seseorang, melainkan merupakan penyimpangan.

Penyimpangan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai trauma atau pengalaman dari individu yang terlibat dalam perselingkuhan

Seperti disampaikan dalam saluran YouTube ALID TV.

Menurut Dr Aisyah Dahlan, perselingkuhan adalah bentuk pelanggaran terhadap komitmen dalam hubungan pasangan.

Selain itu, laki-laki terlibat dalam perselingkuhan juga mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon.

Dr. Aisyah Dahlan juga menjelaskan tentang adanya hormon dalam tubuh laki-laki yang dikenal sebagai hormon vasopressin.

Hormon vasopressin tersebut merupakan hormon satria pada laki-laki, membuat laki-laki bertahan untuk monogami.

 Namun berdasarkan penelitian bahwa perselingkuhan terjadi karena adanya penyimpangan.

Sebab penyimpangan dalam per selingkuhan karena suatu traumatik pernah terjadi.

Hormon Vasopressin ini adalah hormon yang keluar dari tempatnya kelenjar pituitary yang bersamaan dengan hormon bahagia.

"Laki-laki itu Allah kasih cukup operasionalnya, sehingga bertahan untuk monogami.

Apalagi di istri pertama yang sehat walafiat baik fisik jasmani batin," bebernya.

Namun menurut dr Aisyah Dahlan sangat berbeda kaitannya dengan kisah Rasulullah yang poligami.

"Kalau kita melihat lagi sirah Rasulullah, Rasulullah itu bersama istri pertama yaitu Khadijah R.A itu monogami dan 25 tahun.

"Tapi kalau ada suami dari awal istri sehat lahir batin, bisa melayani kemudian tidak skizofrenia, tidak bipolar dapat dikatakan sehat, kemudian dia ber selingkuh ada masalah di vasopressinnya," ulasnya.

Berdasarkan penelitian ilmu neuroscience, dr Aisyah Dahlan mengatakan laki-laki yang ber selingkuh hormon vasopressin  bermasalah serta ada trauma di memorinya.

"Kecuali seorang istri yang sakit, dalam pelayanan misalnya ada masalah di maaf jalan hubungan intim suami istri di vagina, ada miom.

"Sehingga kalau melayani suaminya dua hari sekali 3 hari sekali terjadi perdarahan," ujarnya.

"Dengan begitu itu istri yang harus bilang saya carikan pasangan untuk backup saya boleh?"

Nah itu baru masuk konsep poligami di situ," sambungnya.

Jika istri tidak tahan lagi karena terlalu berat menanggung, dr Aisyah Dahlan menyarankan untuk menyuruh suami berbicara pada walinya ataupun orang tua.

Oleh karena itu dari pertemuan tersebut dapat dikatakan adanya pertemuan, di situlah mediasi.

dr Aisyah Dahlan memberikan nasehat untuk tetap ikhtiar dan diusahakan berdoa dan melakukan shalat istikharah karena Allah SWT yang akan menentukan.

"Ya Allah saya pertahankan inikah atau sebaiknya berpisah, itu harus istikharah," saran dr Aisyah Dahlan. 

Dia juga menyarankan untuk melakukan shalat tidak cuma satu kali namun dapat dilakukan berulang kali.

"Enggak cuma sekali istikharah itu ya, berulang kali sehingga nanti akan didapati petunjuk bahwa ini sudah enggak sehat," imbuhnya.

"Sekali lagi ya tetap ada mediasi bicara sama wali jangan sembarangan, kemudian istikharah," tambahnya.

dr Aisyah Dahlan pun menjelaskan, dampak buruk bahkan bahaya dari selingkuh pada kesehatan tubuh.

Dia menyinggung masalah trauma yang akan terjadi akibat selingkuh baik laki-laki atau perempuan.

dr Aisyah Dahlan menyebutkan, berdasarkan penelitiannya, selingkuh dapat mendatangkan penyakit depresi atau efek trauma pada diri sendiri maupun pasangan. (BangkaPos.com)

Profil Aisyah Dahlan

Berikut ini adalah biografi dan profil Aisyah Dahlan:

Nama: Aisyah Dahlan (Aisah Dahlan)

Tempat /Tgl lahir : Jakarta, 17 Desember 1968

Alamat : JL.Pratama IV no 1. Pulo asem. Rawamangun, Jakarta Timur.

Tlp : 021-70747325, 085691536656.

Instagram: @draisahdahlan

Riwayat Pendidikan

TK Cempaka, Jakarta

SD Negeri DUREN TIGA Jakarta

SMP Islam Al-Azhar, Sisingamangaraja Jakarta

SMA Islam AL-AZHAR, Sisingamangaraja Jakarta

Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar

Program Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta

Drugs Abuse Counselor Training, di Rumah Pengasih, Kuala Lumpur, Malaysia

Riwayat Pekerjaan

1998 - 2002, Kepala Unit Narkoba RS. Harum Jakarta

1998 - Pembina Program Aftercare Sahabat Rekan Sebaya

1998 - Family Counselor di beberapa LSM Penanggulangan Narkoba

1999 - Puskesmas Kecamatan Cilandak

2000 - Trainer Program MBS

2003 - Pembina Padepokan Recovery Slankers (SLANK)

2003 - Kepala Unit Narkoba RS. Bhayangkara Sespimma Polri Jakarta.

2008 - Staff Ahli Kalakhar BNN, Bidang Terapi & Rehabilitasi.

2011- Koordinator Terapis Holistik Klinik Sunter Medical Center.

1995 - Pembina Sosial Entrepreneur After Care Yayasan Sahabat Rekan Sebaya.

2015 - Ketua AIRI (Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia)

Penghargaan

Tahun 2014: Penghargaan “Indihome Inspiring Woman Award” dari Telkom Indonesia sebagai Women Health Activist

Tahun 2013: Penghargaan SHE CAN AWARD – TUPPERWARE sebagai salah satu WANITA INSPIRATIF di Indonesia .

Tahun 2011: Penghargaan kesehatan dari Tempo Media & Decolgen sebagai “Sang Teladan”

Tahun 2009: Penghargaan dari Gerakan Rakyat Anti Madat (GERAM) atas “Prestasi Insan Anti Narkotika (PITA)”

Tahun 2009: Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, sebagai ”WARGA UTAMA” dalam bidang Terapi & Rehabilitasi Narkoba.

Tahun 2008: Penghargaan dari organisasi BERSAMA, sebagai pembina Rehabilitasi Komunitas Slankers

Tahun 2008: Penghargaan tingkat madya dari BNP Prov.Jakarta dalam bidang Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.

Tahun 2007: Penghargaan sebagai orang yang bekerja dengan nurani dari 8 Habits, Steven Covey dari Dunamis Organization Services.

Itulah biografi dan profil Aisyah Dahlan, praktisi kesehatan yang banyak menjadi pembicara dalam bidang neuparenting dan agama. (*)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved