Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Calon Menkeu Prabowo-Gibran, Akademisi Sebut Ada Rencana Berbahaya

Meski tercatat semuanya laki-laki, namun sumber mengatakan, susunan tim sukses Prabowo-Gibran saat ini tidak menutup kemungkinan adanya perubahan nama

Editor: Ansar
Tribunnews
Sri Mulyani tak masuk dalam bursa Menteri Keuangan (Menkeu) jika Prabowo-Gibran dilantik jadi Presiden-Wakil Presiden RI. 

Ketika ditanya siapa yang paling cocok untuk menempati posisi menkeu di antara keempat nama tersebut, dia enggan menjawab dengan gamblang.

"Saya bukan posisinya untuk menilai itu, pasti ada otoritas yang lebih mengerti kan. Empat-empatnya bagus," kata Erick.

Sebelumnya, laporan Bloomberg, menyebutkan, Prabowo tengah mengincar sejumlah nama yang berlatar belakang mantan bankir untuk menjadi menteri keuangan.

Dalam laporan Bloomberg disebutkan, Prabowo mempertimbangkan empat nama, yakni Budi Gunadi Sadikin, Kartika Wirjoatmodjo, Mahendra Siregar, dan Royke Tumilaar.

Nama-nama tersebut berdasarkan sejumlah sumber dianggap cocok menjadi Menteri Keuangan lantaran memiliki keahlian di bidang finansial dan memiliki kepemimpinan yang efektif.

Kemudian, sejumlah sumber tersebut berpendapat Prabowo tidak akan melibatkan posisi Menteri Keuangan dalam tawar-menawar politik apa pun.

Ia menganggap jabatan tersebut di atas politik dan memerlukan kecerdikan dalam mengelola anggaran.

"Menteri Keuangan yang baru akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, satusatunya perempuan yang pernah menjabat sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945," tulis laporan Bloomberg dikutip dari Businesstimes.

Tanggapan menohok Rocky Gerung

Di sisi lain, Rocky Gerung turut mengomentari posisi Sri Mulyani yang tidak masuk ke dalam Kabinet Prabowo sebagaimana 4 nama yang telah beredar di media sosia.

Menurut Rocky, era Sri Mulyani mungkin sudah selesai.

Rocky Gerung  juga berasumsi, Bendahara RI itu mungkin sudah ditegur oleh World Bank (Bank Dunia) agar tak ikut-ikutan menyusun rencana berbahaya bagi Indonesia.

"Era Sri Mulyani sudah selesai, mungkin sekali sudah ditegur oleh World Bank supaya jangan lagi ikut campur dan ikut menyusun sesuatu yang berbahaya bagi Indonesia,"kata Rocky.

Bukan tanpa alasan, Rocky Gerung mengambil contoh program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran.

Menurutnya, program ini bisa menjadi ladang basah untuk munculnya korupsi secara sistematis di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved