Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPBD, Basarnas dan Damkar Luwu Timur Bersihkan Sampah Kayu di Sungai Malili

Tim gabungan melakukan pembersihan di Sungai Malili, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Jumat (23/2/2024).

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sukmawati Ibrahim
tribun timur
Tim gabungan melakukan pembersihan di Sungai Malili, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Jumat (23/2/2024). 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Tim gabungan melakukan pembersihan di Sungai Malili, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Jumat (23/2/2024).

Tim turun dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  Pemadam Kebakaran (Damkar) Luwu Timur dan Basarnas.

Mereka menggunakan perahu karet membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah kayu.

Tim juga menggunakan mesin pemotong chainsaw untuk memotong kayu yang berdiameter besar.

"Pembersihan dilakukan sejak pagi tadi," kata Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Luwu Timur, Lisman di lokasi.

Tim gabungan ini fokus membersihkan tumpukan kayu yang tersangkut di tiang jembatan Sungai Malili.

Sejumlah warga juga ikut membantu pembersihan ini.

Sebagian warga mengamankan kayu yang diameternya cukup besar untuk diolah menjadi bahan bangunan.

Diberitakan sampah kayu hanyut di Sungai Malili, Kelurahan Malili, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (23/2/2024) pagi.

Sampah kayu yang jumlahnya terlihat banyak tersebut hanyut di sungai yang warnanya keruh.

Fenomena ini direkam oleh warga setempat dari tanggul Sungai Malili dengan kamera handphone.

"Sampah kayu, selama hidup saya, barusan saya lihat (Sungai Malili) begini. Ponno aju salo ee (penuh kayu sungai)," kata warga dalam video.

Tumpukan sampah kayu juga menghantam perahu dan bagang warga yang diparkir di sungai.

Sungai ini memisahkan wilayah Kelurahan Malili dan Desa Wewangriu, Kecamatan Malili.

Tumpukan sampah kayu hanyut pasca hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Malili, Kamis (22/2/2024) malam.

Warga Malili, Iwan berharap pemerintah mengambil langkah serius terkait fenomena ini.

Menurutnya, tumpukan sampah kayu yang hanyut bisa disebabkan penebangan liar atau proses pembukaan lahan.

"Pemerintah harus usut, kami warga yang tinggal di bantaran sungai khawatif," ujar Iwan.

Sungai ini melintasi wilayah Desa Laskap, Pongkeru, Wewangriu, Kelurahan Malili.

Beberapa hari terakhir, wilayah Kecamatan Malili diguyur hujan.

Warga pun diminta waspada akan terjadinya banjir di wilayah yang rawan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved