3 Hari Hilang, Nelayan Bungoro Pangkep Ditemukan Meninggal di Perairan Langkadea
Rako (55), nelayan asal Bungoro, Pangkep, ditemukan meninggal di perairan Langkadea setelah hilang tiga hari saat melaut.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP – Seorang nelayan bernama Rako (55) ditemukan meninggal dunia di perairan Pulau Langkadea, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (23/9/2025) pagi.
Rako warga Kampung Pasui, Kelurahan Sapanang, Kecamatan Bungoro.
Korban sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga hari saat melaut.
Ia ditemukan dalam kondisi mengapung tanpa baju dan posisi telungkup, sekitar tiga mil laut dari lokasi awal dilaporkan hilang.
Jasad korban pertama kali terlihat oleh salah satu kapal nelayan yang ikut menyisir.
Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi korban pukul 11.13 Wita.
“Benar, korban sudah ditemukan tim SAR gabungan dan sudah dievakuasi ke RSUD Batara Siang Pangkep,” ujar Dantim Basarnas Makassar, Mukti Ali.
Korban dievakuasi melalui Dermaga Toli-toli sebelum dibawa ke RSUD Batara Siang untuk dibersihkan, lalu dipulangkan ke rumah duka di Kampung Pasui.
Pencarian hari ketiga melibatkan 12 kapal yang menyisir area sekitar Pulau Balang Caddi, Pulau Balang Lompo, hingga Pulau Langkadea.
Tim pencarian terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, SAR Pangkep, aparat setempat, dan warga.
“Setelah menerima laporan, kami langsung mengevakuasi korban untuk dibawa ke darat,” jelas Mukti.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Pangkep, Heriyanti Tualle, menyebut tim gabungan sudah bekerja maksimal sejak hari pertama.
“Alhamdulillah korban berhasil ditemukan, meski dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Setelah korban ditemukan, operasi SAR resmi ditutup dan kondisi dinyatakan aman terkendali.
Korban diketahui berangkat melaut dari Dermaga Kampung Biringkassi, Desa Bulu Cindea, sekitar pukul 06.00 Wita, Minggu (21/9/2025).
Ia berlayar menuju perairan Kelurahan Mattiro Bintang untuk mencari ikan.
Namun tidak kembali hingga malam hari.
Keluarga yang khawatir melaporkan kejadian ini ke aparat setempat.
“Penyisiran dilakukan intensif selama tiga hari dengan melibatkan Basarnas Makassar, BPBD Pangkep, aparat TNI-Polri, hingga warga setempat,” tutup Heriyanti.(*)
Tawuran Warga di Tallo Makassar, Munafri Arifuddin Tempatkan Brimob Hingga TNI di 4 Pos |
![]() |
---|
Tak Kalah dari Negara Lain, Fasilitas Kesehatan Makassar Sudah Lengkap |
![]() |
---|
Tiga Hari Hilang, Jasad Nelayan Asal Bungoro Ditemukan di Pulau Langkadea Pangkep |
![]() |
---|
Kasus HIV di Jeneponto Capai 32 Orang, Dinkes Soroti Kelompok Risiko Tinggi |
![]() |
---|
Kisruh APBD Perubahan Palopo, Akademisi Minta Musyawarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.