Dispar Makassar Gagas Festival Waterfront City, Bakal Jadi Daya Tarik Baru Wisatawan
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata Kota Makassar menggagas festival ini untuk diwujudkan tahun ini.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makassar Festival Waterfront City atau festival kota tepian air bakal jadi daya tarik baru untuk menggaet wisatawan.
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata Kota Makassar menggagas festival ini untuk diwujudkan tahun ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem mengatakan, festival Waterfront city sebenarnya sudah dilangsungkan pada beberapa event di Makassar, utamanya Makassar International Eight Festival and Forum (F8).
"Konsep festival tepian air sebenarnya sudah dilaksanakan saat F8. Makanya Makassar dijuluki sebagai the best waterfront in the world. Akan banyak kegiatan yang sifatnya waterfront kedepan," ucap Muhammad Roem dalam Forum Perangkat Daerah Dinas Pariwisata Makassar di Hotel Hyatt Place, Jalan Jenderal Sudirman, Senin (19/2/2024).
Rencananya, event ini akan dilaunching saat Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) yang akan digelar 26 Februari mendatang.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga akan memperkuat posisi Kota Makassar sebagai Kota Makan Enak dengan menghadirkan sentra kuliner.
Sentra kuliner ini akan dibuka selama 24 jam dengan konsep ramah lingkungan dan low karbon.
"Sesuai dengan fokus yang akan dilaksanakan tahun ini, yakni Makassar low Karbon. Jadi bagaimana kita meminimalisir penggunaan plastik dan sampah yang dihasilkan bisa diolah kembali," ungkapnya.
Diketahui, dalam Forum Perangkat Daerah Dinas Pariwisata ini membahas terkait program-program yang akan dilangsungkan pada 2025 mendatang.
Kata Roem, melalui Musrembang 2024, Dinas Pariwisata menerima 11 usulan dari masyarakat.
Enam diantaranya diajukan langsung oleh masyarakat, dan lima dari pokok pikiran pokir) anggota DPRD Kota Makassar.
Rata-rata masyarakat menginginkan pelatihan dan pengembangan bagi pelaku ekonomi kreatif.
"Rata rata meminta pelatihan keterampilan dari segi ekonomi kreatif. Selanjutnya ada soal pengembangan lorong wisata yang memang menjadi tupoksi kita bersama Dinas Ketahanan Pangan dan beberapa OPD lainnya," jelasnya.
Hanya saja, program pelatihan tersebut kata Roem memang sudah rutin dijalankan sebagai wujud memberikan 10 ribu skill training gratis kepada masyarakat.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra menerangkan dalam mengoptimalisasi quality tourism, Dinas Pariwisata harus mampu menciptakan kenyamanan, kepuasan, kebahagiaan, dan kesejahteraan wisatawan.
"Itu harus dijaga agar posisi Makassar sebagai Kota Kreatif seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa tetap terjaga," kata Firman.
Selain itu, brand Makassar sebagai Kota Makan Enak harus terus dijaga karena terbukti mampu meningkatkan laju perekonomian Kota Makassar.
"Dengan brand Kota Makassar sebagai Kota Makan Enak harus dijaga. Kuliner menjadi sub sektor primadona dan unggulan bagi industri pariwisata karena bisa mendongkrak perekonomian masyarakat," tutupnya. (*)
Wisman Naik Becak hingga Ma’dero di Palopo, Antusias Jelajah Budaya Luwu |
![]() |
---|
Museum Mulai Ditinggalkan, Jumlah Pengunjung Turun Setiap Tahun |
![]() |
---|
Beautiful Malino 2025 Diproyeksikan Tarik 100 Ribu Wisatawan |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Sulsel Bakal Permudah Pengurusan Hak Cipta Musisi Makassar |
![]() |
---|
Pelabuhan Bajoe Bone Jadi Favorit Wisata Keluarga saat Akhir Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.