Headline Tribun Timur
Aksa Mahmud: Sejak Mahasiswa, Baru Kali Ini Saya Pisah dengan JK
Aksa Mahmud mengungkapkan alasannya memilih mendukung Prabowo Subianto dan berseberangan dengan Jusuf Kalla (JK).
"Coba hitung berapa ribu kilometer jalan, berapa kereta api, berapa puluh lapangan terbang. Semuanya dibangun oleh Presiden Jokowi dan pemerintah beliau. Apakah ada kekurangan. Ada. Apakah masih bisa diperbaiki? Harus. Tapi janganlah kita tidak bersyukur," urainya.
Dia turut mengungkit dirinya yang dua kali dikalahkan oleh Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Saat momen itu, dia dan Jokowi tidak pernah saling menyerang secara personal dalam debat.
"Tapi, saudara ingat kampanye 2019, saudara ingat debat, Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto tidak pernah saling menyakiti. Tidak pernah saling mengejek. Tidak pernah saling menghujat. Tidak pernah saling memberi nilai kecil," ucap Prabowo.
Walaupun akhirnya kalah, Prabowo menyebut dirinya tetap berbesar hati saat diajak Jokowi untuk bekerja sama di pemerintahan. Hal inilah, kata dia, yang akan dilanjutkan ketika menang di Pilpres 2024 nanti.
"Kami akan merangkul seluruh kekuatan. Pak Jokowi telah memberi contoh, 2019 Pak Jokowi menang. Tapi beliau ajak saya bergabung, dan saya siap dan rela bergabung walaupun saya dikalahkan," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung persiapan menjalani debat terakhir Pilpres 2024.
Prabowo mengaku was-was akan diberi nilai nol saat debat Pilpres 2024 terakhir.
"Aku was-was di menghadapi debat tanggal 4. Kalau hari itu dikasih nilai 11, gak tahu nanti dikasih nilai berapa. Mungkin dikasih nol," ujar Prabowo.
Baca juga: Aktivis Cipayung Deklarasi Dukungan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Meski begitu, Prabowo tak ambil pusing soal penilaian yang akan diberikan kepadanya oleh capres lainnya.
Dia mengatakan penilaian tersebut gampang ditanggapi.
"Tapi, gampang jawabannya. Sorry ye. Emang gue pikirin? Emangnya lu siape?" ucapnya.
Prabowo orasi satu jam. Setelah berorasi, purnawirawan jenderal TNI ini langsung ke bandara untuk ke Jakarta.
“Luar biasa stamina beliau. Beliau masih bisa berorasi satu dengan suara lantang,” kata Appi, sapaan Munafri Arifuddin.
Aksa Joget
Pada kesempatan itu, relawan dan pembawa acara sempat mengajak Aksa Mahmud untuk menyapa para relawan dan ikut berjoget bersama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.