Setelah Pisang, Pj Gubernur Bahtiar Temukan Cara Tingkatkan Populasi Sapi di Sulsel
Selain itu, inseminasi buatan membuat peternak bisa memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sedang menjalankan rencana baru setelah gencarkan penanaman pisang.
Kini Pemprov Sulsel sedang meningkatkan produksi sapi.
Cara yang digunakan Pemprov adalah Inseminasi buatan.
Pj Gubernur Bahtiar mengungkapkan inseminasi buatan sebagai teknik reproduksi lebih efisien meningkatkan kualitas serta produktivitas ternak sapi.
Selain itu, inseminasi buatan membuat peternak bisa memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional.
Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas sapi yang diproduksi di Sulsel.
Serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri peternakan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
"Sekarang kita berupaya bagaimana meningkatkan peternakan kita, jumlah populasi sapi di Sulsel tercatat ada sebanyak 1,4 juta ekor. Tapi sapi kita masih manual kawinnya. Makanya kita harus melalui inseminasi buatan. Sudah ada selama ini, cuma terbatas," jelas Bahtiar Baharuddin usai meninjau peternakan warga di Kecamatan Tanete Riattang, Bone, Selasa (23/1/2024) sore.
Untuk diketahui, metode inseminasi buatan merupakan proses memasukkan Sperma yang telah dicairkan berasal dari ternak jantan unggul ke-dalam saluran alat reproduksi betina.
Dengan metode ini, mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat.
Bahkan bisa menghasilkan anak berkualitas dalam jumlah banyak
Terkait pakan sapi, Pj Gubernur Bahtiar juga mengaku masyarakat tak perlu khawatir.
Sebab, limbah pisang cavendish dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak.
Inisiasi bidang peternakan sudah dimulai Bahtiar dengan menyalurkan bantuan obat cacing cair 200 liter.
Lalu disinfektan 200 liter, imbuhan pakan 1.000 kg, multivitamin 1.500 sachet.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.