Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Melangkah dari Tradisi ke Catwalk, Keindahan dan Inovasi Sarung Sutra Mandar Mengubah Warisan Budaya

Kain tenun sutra ini bukan hanya sekadar busana, melainkan sebuah karya seni yang mencerminkan keindahan dan kedalaman budaya Suku Mandar

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
citizen reporter
Fashion show yang diadakan di Sulawesi Barat, berkolaborasi dengan Ahwy Syahreza desainer muda di Polewali Mandar SulBar.  

Penulis: Antik Puspita SariMahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam industri fashion Indonesia, salah satu warisan budaya yang memukau dan memikat perhatian adalah sarung tenun sutra Mandar, yang sering disebut sebagai Lipa Saqbe' Mandar.

Kain tenun sutra ini bukan hanya sekadar busana, melainkan sebuah karya seni yang mencerminkan keindahan dan kedalaman budaya Suku Mandar di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. 

Melansir dari Portal Informasi Indonesia, perkembangan tenun tradisional sutra Mandar beriringan dengan jejak sejarah Orang Mandar.

Meski asal-usul sutra Mandar tidak dapat dipastikan secara pasti, namun diketahui bahwa tenun sutra di Nusantara terkait erat dengan kehadiran orang asing seperti Cina, Eropa, dan Arab. Orang Mandar telah lama mengembangkan seni tenun ini, terutama sejak masuknya Orang Cina ke Nusantara. 

Diproduksi sejak abad ke-16, sarung sutra Mandar dikenal dengan kualitas halusnya yang tidak mudah luntur, menjadikannya salah satu produk kain sutra paling halus di Nusantara. 

Melansir dari Dinas Parwisata Sulbar, di Sulawesi Selatan sendiri, memiliki beberapa jenis kain tenun sutra yaitu: Kain tenun sutra khas Mandar, Sengkang, Bugis, dan Toraja memiliki perbedaan dalam corak, warna, dan motif yang mencerminkan kekayaan budaya masing-masing suku di Indonesia. 

Kain tenun Bugis sering menampilkan motif geometris dan abstrak dengan kombinasi warna yang mencolok.

Sedangkan, kain Sengkang dikenal dengan pola-pola yang rumit dan seringkali lebih padat.

Kain tenun Toraja sering kali menggambarkan simbol-simbol kehidupan dan kematian, dengan warna-warna yang kaya dan tajam.

Setiap jenis kain tenun ini mencerminkan keindahan dan keunikan warisan budaya suku-suku tersebut. 

Kain Lipa Sabbe cenderung memiliki motif yang terinspirasi oleh alam sekitar, dengan warna-warna yang lembut dan alami.

Sarung sutra Mandar memiliki dua ciri khas dalam corak atau motifnya, yaitu sure’ dan bunga.

Sure’ adalah motif garis geometris sederhana yang menjadi ciri klasik Lipa Saqbe Mandar.

Sedangkan motif bunga adalah perpanjangan dari motif sure’, didekorasi dengan unsur flora dan fauna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved