Citizen Analisis
DPRD Sulsel Tutup Saja Dulu, Biarkan Gubernur Andi Sudirman Berhadapan Langsung dengan Rakyat
langsung saja pimpinan jumpa pers, umumkan penutupan sementara gedung DPRD Sulsel. Langsung saja ketuk palu menerima semua usulan Gubernur
Oeh: Mulawarman
Jurnalis senior/Pengamat Sosial Politik
TRIBUN-TIMUR.COM - Karena DPRD Sulsel sudah sudah tidak berani berbicara, bersuara dan perannya sebagai lembaga perwakilan rakyat sudah dianggap tidak penting oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman atau Pemprov Sulsel, maka sebaiknya DPRD Sulsel ditutup untuk sementara.
Jadi sementara di-Pause (diistirahatkan) saja, supaya ada waktu bagi anggota DPRD Sulsel belajar mencari tahu apa tugas, wewenang, hak dan fungsinya.
Saya semakin yakin dengan pernyataan saya ini setelah mendatangi Gedung DPRD Kamis pagi, 31 Juli 2025.
Tidak ada satu orang pun anggota DPRD Sulsel berani bicara dan bersuara menanggapi banyaknya Kadis di Pemprov Sulsel yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Saya sarankan anggota DPRD yang pekan depan kembali akan masuk memulai masa sidangnya seusai reses, sebaiknya tidak masuk beraktivitas seperti biasanya. Tidak usah bersidang.
Tetapi langsung saja pimpinan DPRD Sulsel adakan jumpa pers, mengumumkan penutupan sementara gedung DPRD Sulsel, karena mereka anggota untuk beberapa lama tidak akan melakukan aktivitas lagi di gedung DPRD. Jadi gedung DPRD ditutup untuk sementara sampai waktu yang akan ditentukan kemudian.
Baca juga: DPRD Sulsel Ngambek Tak Lanjutkan Rapat Imbas Pemprov Tidak Anggarkan Gaji 8 Ribu PPPK
Baca juga: Rapat Deadlock! DPRD Sulsel Desak Pemprov Kembalikan Rp500 M Gaji PPPK 2026
Baca juga: Memuji dengan Kritikan, Pun Belum Cukup Menggambarkan Mulawarman
Baca juga: Mulawarman: Kalau Tak Mau Dikritik Jangan Jadi Pejabat, Sana Tinggal di Hutan
Langsung saja ketuk palu menerima semua keinginan dan usulan Gubernur dan Pemprov Sulsel.
Saya menyarankan ini dan berharap diterima dan dilaksanakan segera oleh anggota DPRD Sulsel, untuk mengembalikan dan menegakkan marwah dan wibawa anggota DPRD Sulsel yang menjadi marwah lembaga DPRD Sulsel.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman, sangat jelas telah menganggap peran dan fungsi DPRD tidak penting. Terbukti Andi Sudirman mengabaikan seluruh aspek tugas, fungsi, wewenang, kewajiban dan hak anggota DPRD Sulsel.
Andi Sudirman terbukti telah beberapa kali mengabaikan undangan DPRD untuk hadiri rapat paripurna DPRD Sulsel, mengabaikan hak anggota dan hak pimpinan DPRD dengan cara berbulan-bulan menunda hak honor, hak perjalanan dinas, dan hak-hak anggota dan pimpinan DPRD Sulsel.
Bagaimana DPRD Sulsel mau dan bisa memperjuangkan hak-hak rakyat, kalau hak anggota DPRD sendiri tidak mampu diperjuangkannya. Padahal hak anggota ada dan diatur dalam UU 23 tentang Pemerintahan Daerah dan PP 14 dan PP 18.
Jika ada bertanya siapa yang akan melaksanakan tugas kontrol dan pengawasan anggota DPRD Sulsel, jika DPRD ditutup atau di istirahatkan?
Maka saya jawab, DPRD Sulsel menyerahkan tugasnya itu ke rakyat. Biar rakyat yang langsung mengawasi dan mengontrol Andi Sudirman Sulaiman Gubernur Sulsel.
Biarkan Andi Sudirman yang berhadapan langsung dengan rakyatnya.
Apakah saran ini adalah bentuk perlawanan ke Andi Sudirman?
Maka saya jawab, Andi Sudirman tidak bisa dilawan. Andi Sudirman saat ini, benar-benar power full. Karena orang-orang di belakang Andi Sudirman berada di lingkaran elite-elite kepolisian dan kejaksaan, maupun elite TNI, apalagi di elite kekuasaan ada kakaknya, Andi Amran Sulaiman.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.