Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Tanri Abeng Menteri Era Soeharto Jadi Komisaris Utama Perseroda Sulsel

Dulu jadi Menteri BUMN di era Presiden Soeharto, kini Tanri Abeng pulang kampung jadi Komisaris Utama Perseroda (BUMD) Provinsi Sulsel.

Editor: Ari Maryadi
Humas Pemprov Sulsel
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersalaman Tanri Abeng dalam Forum Pertemuan Antara Pengusaha, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintah Daerah se Sulsel Tahun 2024, di Hotel Four Points, Kota Makassar, Rabu, 10 Desember 2023. 

Pengelolaan potensi ekonomi ini disebutnya harus serius di tata dengan skema bisni

"Ini ekonomi besar sayangnya dikelola manajemen pemda. Tidak bisa dikelola ini dengan manajemen pemda mengandalkan Bappeda, PTSP, karena (hasilnya) begitu begitu saja. Ini harus dikelola tata bisnis. Itulah disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)," lanjutnya.

Potensi ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Tenri Abeng dalam memimpin Komite Ekonomi Sulawesi Selatan (KESS).

Potensi alam ditantang Bahtiar bisa dimaksimalkan dengan pengelolaan bisnis.

Lebih lanjut ditopang melalui skema peta perdagangan efisien.

Profil Tanri Abeng

Dikutip dari Wikipedia, Tanri Abeng (lahir 7 Maret 1942) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.

Tanri Abeng dilahirkan di sebuah desa di Pulau Selayar, Celebes.

Pada usia 10 tahun kedua orangtuanya meninggal dan ia dikirim untuk tinggal dengan kerabat di Makassar.

Setelah menyelesaikan pendidikan SLA di Makassar, ia sempat berangkat ke Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS) Exchange program.

Selanjutnya ketika ia pulang kembali ke Makassar, ia melanjutkan sekolahnya di Universitas Hasanuddin sampai tingkat 5, pendidikannya dilanjutkan ke Graduate School of Business Administration, University at Buffalo, New York, Amerika Serikat hingga mendapatkan gelar MBA.

Kemudian ia mengikuti program management training Union carbide Amerika serikat.

Setelah selesai, ia ditempatkan di Jakarta sebagai Manager Keuangan perusahaan tersebut (1969-1979).

Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.

Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun 1977-1979, ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide Singapura.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved