Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Jokowi tak Kirim Karangan Bunga ke HUT ke-51 PDI Perjuangan

Perayaan HUT ke-51 PDIP ini digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribunnews.com
Dari kiri ke kanan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Presiden Joko widodo, dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P yang dilaksanakan di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). Temuan survei tatap muka nasional lembaga survei Indikator Politik Indonesia terbaru mengungkap pandangan publik terhadap hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP saat ini. 

Megawati meminta kader PDIP untuk sering turun ke rakyat. Ia pun menjelaskan alasan sering menyebut rakyat dengan akar rumput. "Pasti banyak pertanyaan, kenapa ibu selalu ngomong akar rumput, itu identik dengan rakyat. Saya orang pemerhati. Dari kecil saya melihat. saya senang tanaman. Akar rumput termasuk simbol kehidupan," ujarnya.

Megawati mengatakan rumput memiliki daya survival yang tinggi serta dapat tumbuh dimanapun. "Rumput memiliki daya survival yang tinggi, sehingga meski dibakar, dipotong, dimatikan, dicabut, tetap akan selalu tumbuh karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali. Tolong ingat. Itulah rakyat," katanya.

Megawati juga sempat menyindir bahwa kekuasaan tidak ada yang abadi. Ia mengingatkan pemilu bukan alat untuk melanggengkan kekuasaan. "Saudara, pemilu bukan alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara," kata Megawati.

Presiden kelima RI itu menyebut pemilu tetap harus menjaga moral dan etika. Nilai-nilai itu menurut dia harus dijunjung tinggi. Megawati mengaku sedih mencermati situasi akhir-akhir ini. Dia menilai ada pergeseran dalam pemilu karena laporan intimidasi yang dialami masyarakat.

"Kekuasaan itu tidak langgeng, loh. Yang langgeng di atas. Kekuasaan akan berhenti apapun jabatannya," ujar Megawati. "Kan sedih ya, nah pencermatan akhir-akhir ini seperti arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat intimidasi. Namun saya bersyukur ada kekuatan nurani, yang bicara," kata dia.

Megawati memperingatkan bahwa aparat TNI dan Polri harus netral. Dia mempertanyakan apakah rakyat akan menjadi korban dan dapat dipukuli semaunya. Mega menyebut rakyat harus berani melawan sebab itu adalah haknya. Ia memperingatkan kepada siapapun bahwa tak ada yang berhak menjadi yang paling berkuasa. Dia menyebut kekuasaan sebenarnya ada di tangan rakyat. "Tidak ada sebagian yang merasa berkuasa. Kekuasaan itu adalah di tangan rakyat. Jawab kalau ada yang tidak setuju," katanya.(tribun network/riz/mam/yud/dng/dod)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved