Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Dumpi Eja Jejak Kelezatan dan Simbolisme Dalam Tradisi Pernikahan Suku Kajang Bulukumba

Rumah yang menggambarkan gaya hidup masyarakat pada masa lampau yang memiliki nilai-nilai tradisional yang kuat dalam kehidupan sehari-hari

|
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
citizen reporter
Dumpi Eja, kue tradisional Suku Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Foto: Nabila) 

Penulis: Sri Nabila Safnas, Mahasiswa Prodi Jurnalistik Semester 5 UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah rumah panggung yang terbilang masih tradisional di sebuah desa, dengan bangunan yang terbuat dari kayu.

Rumah yang menggambarkan gaya hidup masyarakat pada masa lampau yang memiliki nilai-nilai tradisional yang kuat dalam kehidupan sehari-hari dan kini menjadi budaya leluhur. 

Di rumah itulah terlihat suasana yang penuh dengan keceriaan.

Cahaya matahari pagi memasuki ruang dapur yang hangat, menerangi kegiatan ibu-ibu yang sedang asyik meramu adonan kue dalam baskom besar. 

Mereka tertawa riang sambil saling bercerita, membagi resep-resep tradisional, sementara aroma harum gula memenuhi udara.

Salah satunya adalah Indah, wanita berusia 58 tahun.

Dumpi Eja, kue tradisional Suku Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Foto: Nabila)
Dumpi Eja, kue tradisional Suku Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Foto: Nabila) (citizen reporter)

Ibu Indah sapaan akrabnya sedang mengolah adonan kue khas dari Kabupaten Bulukumba.

Lebih tepatnya, kue khas ini berasal dari Suku Kajang, terletak sekitar 56 kilometer dari pusat kota Bulukumba.

Saya memberanikan diri untuk menghampiri dan mencoba mengajak ibu Indah bercerita.

“Maaf ibu, saya Nabila. Apa boleh saya tanya-tanya tentang kue yang ibu buat itu?,” ujarku dengan rasa malu.

"Iye bolehji nak,” jawab ibu Indah sambil mengaduk adonan di depannya.

Di atas api yang berkobar di dapur, terdapat wajan yang memuat minyak mendidih.

Suasana di sekitarnya begitu hangat, bersemi aroma harum dari minyak yang siap untuk memulai karyanya.

Ibu Indah menjelaskan, kue tersebut adalah Dumpi Eja atau dikenal sebagai kue merah, salah satu kuliner khas Suku Kajang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved