Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyelam Teripang

Dekompresi Penyelam Teripang Pulau Barrang Lompo, Kelumpuhan Menghantui

"Kalau mau cari teripang, Barrang Lompo tempatnya'. Kalimat itu sering dilontarkan masyarakat penghuni pulau di kawasan Supermonde, Selat Makassar.

Citizen Reporter
Potret salah satu penyelam teripang Barrang Lompo, Makassar 

Apabila di pagi hari berjalan dan menganalisis sekitar, maka akan dijumpai orang-orang sedang berjemur di lapangan.

Rata-rata dari mereka merupakan mantan penyelam teripang yang telah mengalami kelumpuhan dengan harapan masih bisa sembuh dengan cara berjemur.

Di Sebelah tenggara terdapat seorang yang dulunya tak dapat berjalan sama sekali pada awal kelumpuhan.

Tetapi ketika rutin berjemur ia saat ini bisa berjalan walaupun masih terbata-bata.
 
Hasbi, merupakan penyelam yang masih aktif hingga sekarang dan masih rutin melakukan penyelaman di Barrang Lompo.

Semenjak menjadi seorang penyelam dirinya selalu siap untuk menghadapi resiko yang ada dengan pengetahuannya.

Menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para penyelam terutama penyelam teripang karena kedalamannya yang tak main-main.

Teknik paling perlu diperhatikan para penyelam teknik terminal.

”Maka kita singgah singgah, ada yang istilahnya terminal satu terminal dua dan tiga, terminal satu itu ketika kita masih berada di dasar laut atau pasir. Kemudian naik ke pertengahan atau terminal dua kita singgah dulu untuk menstabilkan kondisi badan kita. Kemudian 5 meter sebelum permukaan air kita singgah lagi untuk memastikan apakah kondisi tubuh betul-betul sudah baik”, jelas Hasbi saat ditanyakan tips menyelam yang aman bagi penyelam terkhusus teripang.
 
Ada satu teknik ia ketahui dari penyelam teripang di Pulau Barrang Lompo.

Dengan menjaga air kencing tetap lancar selama melakukan penyelaman guna menghindari diri dari kelumpuhan.

Mereka memiliki paham bahwa air kencing penyelam yang lancar adalah salah satu faktor untuk menghindari terjadinya kelumpuhan.

Maka dari itu mereka menggunakan teknik terminal untuk memastikan kondisi sudah betul-betul baik dan air kencing sudah lancar.
 
Nelayan teripang yang sudah menyelesaikan teknik terminal, selanjutnya segera untuk naik ke kapal untuk duduk sejenak dan mereka sama sekali tidak menganjurkan untuk langsung tidur.

Sepengetahuan mereka bahwa segera tidur setelah melakukan penyelaman teripang sangat dilarang keras , karena ini aliran darah ditubuh akan berhenti dan akan menyebabkan kelumpuhan.

”Ketika sampai di atas perahu dilarang untuk cepat tidur, karena ini juga berpengaruh karena ketika habis menyelam langsung tidur maka aliran daripada darah kita ini akan terhenti, maka dilarang keras bagi penyelam ini kalau habis menyelam langsung tidur”, lanjut Hasbi.

Penjelasan dikutip dari jurnal ”Faktor Risiko Masa Kerja Dan Waktu Istirahat Terhadap Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Di Pulau Barrang Lompo”, JKMM (Vol 1, No. 3: 318-327 Agustus 2018) Penelitian Syamila (2017) dan Wahab (2008).

Jurnal itu menjelaskan pada penyelam Moroami menunjukkan bahwa cara naik ke permukaan secara langsung atau tanpa berhenti sejenak untuk menyesuaikan diri berpeluang menderita penyakit dekompresi 6 kali lebih besar dibanding naik ke permukaan secara perlahan.

Dalam setiap penyelaman harusnya melakukan safety stop yaitu berhenti di kedalaman tertentu sebelum naik ke permukaan sambil melepas nitrogen yang terhisap ke dalam aliran darah sebagai bentuk pencegahan.

Jika tidak melakukan hal ini maka kandungan nitrogen dalam darah akan sangat tinggi (Luthfi dkk., 2015). 
 
Dari penelitian diatas, disimpulkan bahwa pemahaman mengenai teknik terminal penyelam Pulau Barrang Lompo sudah sangat tepat.

Untuk menjaga air kencing tetap lancar dalam pengaruhnya terhadap kelumpuhan masih belum ditemukan adanya bukti secara ilmiah dan sains.

Tentunya pemahaman yang mereka dapatkan merupakan ajaran turun-temurun dari orang tua yang merupakan seorang penyelam juga.
 
Hingga saat ini aktivitas para nelayan teripang masih terjaga kelestariannya dalam mencari teripang.

Berserah diri kepada tuhan serta melakukan adab-adab menyelam masih mereka lakukan dengan harapan agar bisa selamat dari pergi hingga pulang dari mencari teripang.

Raut wajah terpasang pada mereka menunjukkan dan menggambarkan segenggam harapan untuk mendapatkan fasilitas menyelam yang lebih baik tiap tahunnya.

Hal ini juga demi keselamatan mereka dalam melakukan penyelaman. (*)


 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved