Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyelam Teripang

Dekompresi Penyelam Teripang Pulau Barrang Lompo, Kelumpuhan Menghantui

"Kalau mau cari teripang, Barrang Lompo tempatnya'. Kalimat itu sering dilontarkan masyarakat penghuni pulau di kawasan Supermonde, Selat Makassar.

Citizen Reporter
Potret salah satu penyelam teripang Barrang Lompo, Makassar 

Usaha teripang sudah berlangsung sejak lama di pulau ini, selain mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Masyarakat kebanyakan juga kebanyakan memilih untuk menjadi pencari teripang.
 
Mencari teripang di wilayah makassar saat ini sudah sangat sulit ditemukan.

Susahnya mendapatkan teripang sakitaran Barrang Lompo dikarenakan aktivitas mencari teripang telah berlangsung sejak lama, akibatnya teripang mengalami kelangkaan di sana.

Perlu mengekspos keluar daerah untuk mendapatkan teripang banyak dan biasanya mereka tempuh dengan waktu mingguan hingga bulanan.
 
Meskipun terlibat mencari teripang memiliki penghasilan besar, usaha teripang juga memiliki sekumpulan resiko besar juga bagi para nelayan petaripang terkhusus penyelam teripang.

Menurut pemahaman masyarakat sekitar terkhusus para nelayan petaripang.

Ada beberapa yang membuat itu terjadi, kurang safetynya alat mereka gunakan maupun kesalahan personal mereka sendiri.
 
Para pemilik kapal memberikan alat pernafasan kepada mereka tak layak pakai.

Alat kompresor biasa dipakai untuk mengisi udara pada ban kendaraan menjadi satu-satunya alat pernafasan yang mereka gunakan dalam melakukan penyelaman.

Gulungan selang udara sepanjang -+200 Meter dipasangkan pada mulut sang penyelam menggunakan regulator dengan sumber oksigen pada alat kompresor ban.  
 
Seorang penyelam diikat menggunakan selam udara pada bagian perut kemudian diulurkan ke dasar laut untuk mulai mencari teripang.

Sedangkan para Anak Buah Kapal (ABK) lainnya bertugas untuk menjaga dan memantau kondisi kompresor.

Selang-selang tersebut selanjutnya diikatkan ke tubuh penyelam, biasanya di bagian pinggang.

Tujuannya adalah agar tidak terbawa arus yang bisa melepaskan regulator dari mulut penyelam.
 
Dikutip dari journal of innovation and applied technology (Vol. 1, No. 2 Desember 2015) ”Diving Technic Improvement Of Compressor Diver At Kondang Merak Malang Using Scuba”.

Akibat ikatan yang erat ke tubuh penyelam, aliran udara akan terhambat sehingga udara yang dihirup oleh penyelam sebagian besar berasal dari gelembung- gelembung air yang keluar dari selang yang terhambat tadi.

Jika terjadi sesuatu hal, seperti mesin kompresor mati mendadak atau kehabisan bahan bakar, seorang penjaga (operator) di atas perahu tidak punya pilihan selain harus segera menarik selang dan penyelamnya ke permukaan.

Pada titik inilah sering terjadi kasus dekompresi dan kecelakaan penyelaman karena penyelam tidak punya kesempatan untuk melakukan decompression stop, berhenti di kedalaman tertentu untuk mengeluarkan gas-gas terlarut dari dalam tubuh penyelam dalam perjalanan menuju permukaan air.
 
Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, Dekompresi adalah penyakit yang disebabkan oleh gelembung gas menyumbat pembuluh darah yang kemudian menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke jaringan organ.

Udara dihasilkan kompresor membahayakan para penyelam karena ekspor oksigen yang kestabilannya tergantung kepada mesin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved