Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyelam Teripang

Dekompresi Penyelam Teripang Pulau Barrang Lompo, Kelumpuhan Menghantui

"Kalau mau cari teripang, Barrang Lompo tempatnya'. Kalimat itu sering dilontarkan masyarakat penghuni pulau di kawasan Supermonde, Selat Makassar.

Citizen Reporter
Potret salah satu penyelam teripang Barrang Lompo, Makassar 

Mesin mati atau terbelitnya selang udara maka akan menanggi suplai udara kepada penyelam dan akan berakibat fatal bagi para penyelam.
 
Tentunya mereka yang terjun ke dasar perlu profesional dalam bekerja guna mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Sebelum turun penyelam Barrang Lompo umumnya telah paham aturan dalam melakukan penyelaman yang berlaku sesuai pemahaman mereka, seperti batas waktu yang telah ditentukan yang disesuaikan pada ke dalaman laut.
 
Herwin, seorang penyelam teripang sudah berpengalaman dalam menyelam.

Ia telah melakukan penyelaman 17 tahun lamanya yang dimulai semenjak memasuki usia remaja (15 tahun).

”Dulu saya menyelam teripang kedalaman sekitar 45 meter/ 22 DPA, saya mungkin terlalu lama didalam (air) sampai saya jadi seperti ini (lumpuh)”, ucap Herwin yang kini menjadi korban dari Penyelam Teripang.

Hal masih ia yakini adalah semua hal itu terjadi atas kesalahan dirinya sendiri/personal.

Saat menyelam, ia merasa masih bisa menangkap lebih banyak teripang atau bisa dibilang mengikuti nafsunya dengan tujuan dapat membawa banyak teripang naik kepermukaan.

Hal selaras dari penjelasan yang dikutip dari Jurnal Keperawatan (V. 14, No. S2 Juni 2022) ”Faktor Determinan Kejadian Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Tradisional”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelam dengan lama menyelam termasuk kelompok berisiko dan mengalami dekompresi sebanyak 16 orang (47,1 persen).

Hal ini karena semakin lama seseorang menyelam artinya semakin sering menyamakan tekanan.

Oleh sebab itu akan semakin besar pula kemungkinannya untuk gagal dalam menyamakan tekanan dan akan menimbulkan penyakit dekompresi.
 
Selain penggunaan alat yang tak layak digunakan, dan kesalahan personal penyelam, kondisi kesehatan mereka juga harus sehat dari penyakit lain.

Karena Dekompresi sangat rentang terjadi, seorang nelayan dengan riwayat komorbid dan penyakit jantung memiliki pengaruh terhadap kejadian dekompresi pada nelayan penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar
 
Penyakit dekompresi memang selalu menghantui nelayan teripang Pulau Barrang Lompo.

Hal ini dibuktikan dari banyaknya ditemukan nelayan yang mengalami kelumpuhan di sana.

Nelayan teripang di sana harus benar-benar disiplin untuk menghindari kesalahan-kesalahan personal mereka.

Adapun mereka meninggal karena tak mampu bertahan melawan kelumpuhannya yang makin parah diakibatkan mengalami komplikasi penyakit.

”Sudah banyak yang meninggal, kalau di Barrang Lompo sudah banyak penyelam teripang yang meninggal”, lanjut Herwin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved