Opini
Membumikan Fisika: Mengajarkan Gerak Parabola Melalui Analisis Video
Konsep gerak sangat penting karena hampir semua bidang fisika akan menerapkan konsep-konsep ini.
Oleh: A Momang Yusuf
Dosen Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar
SUDAH bukan rahasia lagi, bahwa Fisika itu sulit. Penuh dengan rumus-rumus yang membingungkan.
Mengawang-awang. Bisakah ia dibuat lebih membumi? Lebih kontekstual bagi siswa?
Salah satu materi pelajaran yang mendasar dalam fisika adalah materi tentang gerak.
Konsep gerak sangat penting karena hampir semua bidang fisika akan menerapkan konsep-konsep ini.
Misalnya dalam kelistrikan, kemagnetan, termodinamika, dan sebagainya.
Dalam kelistrikan dan kemagnetan, dibahas tentang gerakan partikel bermuatan yang menghasilkan arus dan menghasilkan medan magnet.
Dalam termodinamika, gerak partikel-partikel gas dalam wadahnya, dan sebagainya.
Pentingnya materi tentang gerak ini di satu sisi, dan persepsi siswa yang menganggap fisika adalah pelajaran sulit yang penuh rumus pada sisi lainnya, memaksa guru harus berupaya mengajarkannya dengan baik dan menarik.
Terutama konsep-konsep mendasar dalam fisika yang berkaitan dengan gerak.
Salah satu materi dalam gerak yang melibatkan banyak konsep dasar gerak dan banyak mengandung persamaan adalah materi gerak parabola.
Oleh karena itu diperlukan strategi pengajaran yang kreatif untuk mengajarkan materi ini.
Materi pelajaran gerak parabola diterima oleh siswa saat duduk di bangku SMA.
Pada kurikulum sebelum Kurikulum Merdeka, yakni Kurikulum 2013 dan sebelumnya, materi ini biasanya diajarkan pada kelas X.
Namun, pada Kurikulum Merdeka, yang direncanakan akan berlaku secara nasional pada tahun 2024, materi tentang fisika, termasuk materi tentang gerak parabola ini, baru diajarkan pada kelas XI.
Tulisan ini menawarkan salah satu alternatif strategi yang dapat digunakan untuk mengajarkan materi gerak parabola, yaitu melalui analisis video rekaman yang dibuat sendiri.
Pembelajaran gerak parabola melalui analisis video rekaman sendiri Metode analisis video rekaman sendiri untuk mengajarkan konsep gerak, khususnya gerak parabola.
Diharapkan akan menarik minat siswa dan meningkatkan antusiasme mereka belajar.
Hal tersebut karena mereka terlibat sendiri dalam proses pembelajaran tersebut yakni dalam penyiapan videonya.
Selain video rekaman yang akan dianalisis, metode ini juga memerlukan perangkat lunak yang tersedia secara gratis, yang disebut Video Analysis and Modeling Tool Tracker, atau disingkat Tracker saja.
Secara garis besar, penggunaan Tracker untuk mempelajari materi tentang gerak ini adalah seperti berikut.
Pertama kali, siswa menyiapkan video benda yang mengalami gerak parabola.
Untuk penyiapan video ini, mereka dapat merekamnya sendiri. Misalnya merekam bola yang ditendang ke atas
sehingga membentuk lintasan berupa gerak parabola.
Atau menjentikkan kelereng ke atas sehingga gerakan kelereng tersebut membentuk lintasan parabola, dan sebagainya.
Selanjutnya, dengan menggunakan Tracker video ini dapat ditampilkan di layar komputer dan memungkinkan mereka mengekstrak sejumlah data-data dari video tersebut.
Dari kegiatan pemanfaatan Tracker dalam mengajarkan gerak parabola yang pernah dilakukan penulis, data-data yang diekstrak berupa data posisi benda pada saat tertentu.
Menggunakan data-data hasil ekstraksi ini selanjutnya dapat dibuat grafik yang akan menunjukkan bagaimana lintasan benda yang ditempuh dalam video yang direkam sendiri benar-benar merupakan gerak yang sesuai dengan karakteristik gerak parabola.
Tahapan berikutnya adalah menganalisis grafik yang dibuat tersebut untuk menentukan parameter-parameter gerak, misalnya kecepatan benda, percepatan gravitasi bumi yang dialami benda, jarak jangkauan terjauh benda dan sebagainya.
Tentu saja, nilai-nilai hasil analisis ini dapat dibandingkan dengan nilai sebenarnya yang sebaiknya diukur langsung pada saat penyiapan video yang akan dianalisis.
Ada banyak fitur yang dimiliki oleh Tracker yang dapat dioptimalkan dan dieksplorasi oleh guru untuk mendapatkan hasil pengajaran yang lebih menarik.
Misalnya, Tracker dapat melakukan pelacakan gerak secara otomatis dengan menampilkan posisi benda dan kecepatannya.
Juga dapat melakukan pelacakan pusat massa benda.
Fitur pelacakan pusat massa benda ini sangat menarik digunakan untuk menunjukkan bagaimana lintasan benda yang kelihatan acak dan tidak beraturan sesungguhnya mengikuti lintasan berbentuk parabola oleh titik pusat massanya.
Penggunaan metode pengajaran dengan memanfaatkan Tracker dalam menganalisis video yang dibuat sendiri oleh siswa sangat potensial meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa.
Peningkatan motivasi belajar ini berasal dari rasa penasaran siswa yang ingin membuktikan apakah teori atau konsep yang mereka pelajari di bangku sekolah sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Rasa penasaran ini akan mendorong mereka bersungguh-sungguh menyiapkan video yang akan mereka analisis dan melakukan pengukuran parameter-parameter yang sesungguhnya.
Pada tahapan berikutnya, yaitu analisis video dengan Tracker, mereka akan termotivasi untuk mempelajari konsep-konsep gerak agar tidak keliru dalam mengumpulkan data, misalnya data posisi dan kecepatan benda.
Demikian pula saat menganalisis data yang telah mereka peroleh, mereka juga akan berusaha melakukannya dengan cermat sesuai dengan konsep yang mereka pelajari.
Hal-hal ini sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar mereka.
Mendorong antusiasme mereka mempelajari fisika lebih lanjut, dan berimplikasi pada pemahaman mereka tentang konsep gerak akan lebih baik dan tertanam lebih dalam.
Lebih dari itu, tentu akan sangat mengesankan bagi mereka saat mereka dapat melihat dan mengalami langsung bagaimana konsep yang mereka pelajari benar-benar sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya dalam batas-batas tertentu.
Dalam konteks ini, konsep-konsep fisika yang mereka pelajari akan tampak membumi! Dan siapa pun rasanya akan begitu terkesan dengan momen “eureka” seperti ini.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.