Santriwati Menangis Histeris di Luwu
Nasib Santri Ponpes Darul Istiqamah Luwu Pasca Diserang OTK, Pengurus Pusat Nilai Polisi Lamban
Pengelola Ponpes Darul Istiqamah Syukran Muadz, mengatakan bahkan santriwati juga sempat dilecehkan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/ Nurul
Konferensi pers di Pesantren Darul Istiqamah di Maccopa, Maros terkait kasus penyerangan Pesantren Darul Istiqamah Luwu, Jumat (22/12/2023).
Ia menyebutkan peristiwa ini bermula saat lahan pesantren ingin kembali dikuasai oleh anak ahli waris yang tanahnya telah diwakafkan.
"Anak dari yang mewakafkan tanah ini ingin kembali, makanya dia ini seakan berperan sebagai korban kepada seluruh pengurus ponpes," klaimnya.
Pihaknya menyebut memiliki surat perjanjian dengan anak-anak dari pemilik tanah.
“Itulah yang kami jadikan dasar untuk dijadikannya izin ke Kemenag," terangnya.
Diketahui pesantren ini berdiri sudah berdiri sejak tahun 1988 di atas tanah seluas 2500 meter. (*)
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Santriwati Menangis Histeris di Luwu
Dua Kubu Saling Lapor, Satu Guru Ponpes Darul Istiqamah Luwu Ditahan |
![]() |
---|
Pengelola-Santri Kembali Diteror, Sekelompok Pria Ancam Ratakan Ponpes Darul Istiqamah Luwu |
![]() |
---|
Penyerang Ponpes Darul Istiqamah Luwu Terancam Penjara 15 Tahun, 1 Pelaku Masih Berkeliaran |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 1 Penyerang Pondok Pesantren Darul Istiqamah Luwu |
![]() |
---|
Penyebab Santriwati Menangis Histeris di Luwu, Didatangi 50 Pria Tak Dikenal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.