Opini
Selamat Natal dan Tahun Baru
Teks hadis man tasyabbah biqaumin fahuwa minhum, siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia tergolong kaum tersebut.
Maulid ini sebagai syiar ukhuwah Islamiyah, menguatkan persaudaraan sesama umat Islam atas dasar keimanan.
Khusus di momen natal menjadi syiar ukhuwah wathaniyah, menguatkan persaudaraan sesama warga negara tanpa mengenal agama yang dianutnya, tanpa mengenal ras dan sukunya selama kita sebangsa setanah air mereka adalah saudara kita.
Berkenaan dengan itu, mengucapkan selamat natal dalam konteks persaudaraan antara sesama manusia tidak menjadi persoalan jika dikaitkan dengan ranah teologis kenegaraan.
Apalagi negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (UUD padal 29 ayat 2).
Ungkapan selamat natal sebenarnya diabadikan al-Quran untuk Nabi Isa Almasih AS dengan ucapan, Wassalamu Alayya yauma wulidtu (keselamatan atasku untuk hari kelahiranku) sebagai yang disebutkan dalam QS. Maryam/19: 33.
Karena itu, ucapan selamat Natal memperingati hari kelahiran Isa Almasih, tentulah tidak terlarang sebagaimana Nabi SAW merayakan hari keselamatan Musa AS dengan berpuasa Asyura.
Bahkan dalam sebuah hadis ditegaskan bahwa kita lebih wajar merayakannya daripada orang yahudi pengikut Nabi Musa AS (HR. Muslim dan Abu Daud).
Hadis di atas dan berbagai dalil berkenaan dengan itu yang ditemukan dalam berbagai rujukan yang antara lain sebagai sekian titik temu antara Muhammad SAW dan Almasih.
Inilah yang dimaksud kalimatun sawa (kata sepakat) yang disebutkan dalam QS. Ali Imran/3: 64.
Kalau begitu apa salahnya mengucapkan kalimat, selamat natal, selama akidah masih dapat dipelihara dan selama ucapan itu sejalan dengan apa yang dimaksud al-Quran?
Kecuali bila seorang muslim menghadiri ritual natalan dengan niat yang menyimpang akidah boleh dipertanyakan, tetapi jika sekedar dibibir terucap selamat natal, boleh saja dimaklumi.
Selamat Tahun Baru
Ucapan selamat tahun baru sudah membumi masyhur dalam masyarakat dan spontan terucap menjelang pergantian tahun sebagai sarana komunikasi silaturahim bisa jadi menjadi ladang amal hablun minannas sebagai konsep ukhuwah basyariah, menguatkan persaudaraan dan keakraban sesama umat manusia.
Perspektif lain orang yang sudah sekian lama tidak bertegur sapa bisa jadi ucapan selamat tahun baru yang diiringi permohonan maaf dan harapan menjadikan pahala kebaikan.
Hal itu bisa disampaikan secara lisan dan tulisan atau saat ini ucapan tersebut biasanya lewat medsos berupa WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, dan selainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.