Profil Budiman Sudjatmiko Aktivis Reformasi Dukung Prabowo, Pasang Badan Saat Diserang Ganjar
Budiman Sudjatmiko aktivis reformasi menjadi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024
TRIBUN-TIMUR.COM -- Budiman Sudjatmiko aktivis reformasi menjadi pendukung pasangan calon presiden calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Budiman Sudjatmiko pernah menjadi tahanan politik pada era pemerintahan Orde Baru.
Saat itu pria kelahiran Cilacap 10 Maret 1970 itu dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
25 tahun berlalu, Budiman Sudjatmiko kini jadi pendukung Prabowo-Gibran.
Budiman ikut hadir menonton debat capres perdana di Kantor KPU RI Selasa (12/12/2023) malam.
Mantan anggota DPR RI itu pasang badan saat Prabowo Subianto diserang pertanyaan isu pelanggaram HAM.
Pertanyaan pelanggaran HAM itu datang dari calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
Prabowo Subianto lalu menyebut nama Budiman Sudjatmiko aktivis reformasi yang kini jadi pendukung capres Koalisi Indonesia Maju.
“Saya tadi katakan, saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia. Nyatanya, orang-orang yang ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” kata Prabowo dengan berapi-api dalam debat capres perdana.
Profil Budiman Sudjatmiko
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, 10 Maret 1970.
Ia dikenal sebagai seorang politisi dan mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.
Mengenai pendidikannnya, Budiman sewaktu kecil menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor.
Lalu, ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986.
Budiman pun melanjutkan di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, lulus tahun 1989.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Budiman menempuh pendidikan sekolah tinggi di Universitas Gajah Mada.
Tak selesai kuliah di UGM karena sesuatu hal, lalu Budiman melanjutkan pendidikan Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Perjalanan Karier Budiman
Budiman mengawali kariernya sebagai seorang aktivis.
Ketika duduk di bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Budiman Sudjatmiko pernah terlibat dalam gerakan mahasiswa.
Budiman terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi.
Pada tahun 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.
Buntut pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakarta pada 27 Juli 1996.
Setelah bebas, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.
Budiman Sudjatmiko pun melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.
Setelah kuliah di Universitas Cambridge, Budiman kembali ke Indonesia.
Lantas, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.
Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.
Kemudian, Budiman Sudjatmiko kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Saat itu, Budiman juga didapuk sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sepanjang berkarier, Budiman diketahui juga pernah menulis buku.
Ia menelurkan karya sebuah buku berjudul Anak-anak Revolusi (2012).
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Penerus Jokowi, bukan Peniru
Politisi Budiman Sudjatmiko membalas kritikan yang dilontarkan Hasto Kristiyanto Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD soal gaya debat Prabowo.
Menurut wakil Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, gaya debat Prabowo tidak bisa disamakan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih jadi kader PDI Perjuangan.
“Karena Pak Prabowo itu penerus Pak Jokowi, bukan penirunya. Oke?” kata Budiman usai peluncuran dan pemaparan rekomendasi kebijakan umum Prabowo dan Gibran “Cita-cita Penerus Negeri” di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Budiman menegaskan, Prabowo memilih menjadi penerus Jokowi lewat program-programnya.
“Pak Prabowo lebih memilih jadi penerus, bukan peniru,” tutur Budiman.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengaku heran Prabowo tetap tidak bisa seperti Jokowi meski sudah menjual nama dan prestasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal itu disampaikan Hasto usai menyaksikan debat capres pertama yang digelar kantor di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
"Ya, desain yang kami dapatkan dari analisis para pakar memang, Pak Prabowo itu mencoba menampilkan Pak Jokowi, hanya dari cara bicaranya, dari karakternya, dari program-programnya berbeda," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023) malam.
Ia kemudian mencontohkan bagaimana Prabowo berpikir untuk menangani harga-harga kebutuhan pokok yang naik, misalnya cabai.
Menurut Hasto, Jokowi pasti akan turun ke masyarakat untuk mengetahui langsung harga-harga pasar.
"Kalau Pak Prabowo, solusinya memprioritaskan alutsista, menambah utang luar negeri alutsista, jadi negara ini seperti mau perang," ujar Hasto.
Dari situ, Sekjen PDI-P ini menilai bahwa Prabowo bukan penerus lah Jokowi. Sebaliknya, ia mengatakan, sosok penerus Jokowi adalah capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
"Ini yang membedakan. Jadi maunya meniru hasilnya berbeda. Hasilnya Pak Ganjar yang seperti Pak Jokowi," kata Hasto.
(Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo: Tapol-tapol yang Katanya Saya Culik, Sekarang Membela Saya"
6 Jenderal Promosi Pangdam, Letting KSAD Maruli, Prajurit Kopassus hingga Adhi Makayasa |
![]() |
---|
Prabowo Naikkan Pangkat Kopassus, Marinir, dan Kopasgat Jadi Bintang 3 |
![]() |
---|
Surya Paloh: Dalam Suka dan Duka Nasdem Tetap Dukung Pemerintahan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Willy Aditya di Hadapan Aktivis Makassar: Ayo Bangkitkan Nasionalisme dari Asrama |
![]() |
---|
Sosok 3 Hakim Kena Masalah Usai Tom Lembong Terima Abolisi dari Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.