Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Polisi Vs Petahana Demokrat Aliyah Mustika Ilham Menuju DPR RI Dapil Sulsel 1

Daerah pemilihannya yakni Dapil Sulsel I, menghimpun pemilih dari Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kolase Aliyah Mustika Ilham dan Brigjen Idris Kadir    

"Pergerakan sosialisasi saya mengedepankan sosialisasi turun ke lapangan, saya sudah turun ke kelurahan, beberapa komunitas dari satu persatu, soal bagaimana turun langsung dan bertatap muka dengan masyarakat dan melihat ruang untuk kita," katanya.

Terkait dengan diperhadapkan petahana Partai Demokrat, Idris Kadir cukup mengakui keunggulan Aliyah Mustika Ilham.

Apalagi Aliyah Mustika Ilham adalah istri dari Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Walau begitu Idris Kadir tetap optimistis dapat mengamankan satu kursi.

"Tetapi tentunya sebagai kader Demokrat, saya berharap bisa dua kursi dan menginginkan Demokrat kembali berkuasa. Semua partai pasti memiliki petahana," ujarnya.

"Di mana kita memulai akan menemui petahana. Pak Ilham dan kemudian beberapa yang lainnya, yang pastinya kita sama-sama mencari suara untuk Partai Demokrat," tandasnya.

Sementara itu, Aliyah Mustika Ilham merupakan petahana DPR RI dua periode.

Pada Pemilu 2019 lalu, Aliyah Mustika Ilham meraih 61.800 suara.

Aliyah pun meraih kursi keenam DPR RI di Dapil Sulsel I.

Sebelumnya, Aliyah Mustika Ilham sempat mendaftarkan diri sebagai calon Senator DPD RI.

Namun, belakangan dia kembali mengurangkan niat.

Aliyah Mustika mengaku setelah mempertimbangkan, akhirnya memutuskan maju kembali Caleg DPR RI 2024.

"Kalau maju kan tidak mungkin saya maju berdua sama-sama DPR RI. Makanya saya pilih DPD, tetapi ternyata suami saya tidak bisa," kata Aliyah Mustika Ilham.

Soal banyaknya penantang kuat yang bakal bertarung, Aliyah Mustika tak ambil pusing.

Baginya, sudah terpilih selama dua periode, tentu sudah banyak masyarakat yang mengenalnya.

"Lagi pula persaingan sebenarnya itu di internal partai, bukan eksternal. Sehingga kalau banyak partai lain yang maju yah tentu bagus, tidak pusing," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved