Makassar Mulia
Wali Kota dan Forkopimda Salat Gaib di DPRD Makassar, Doakan Saiful Abay Sarinawati dan Dandi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan orang memadati halaman DPRD Makassar siang ini, Jumat (5/8/2035).
Mereka menundukkan kepala, mengirim doa dan melangsungkan salat gaib di lokasi bekas pembakaran Gedung DPRD Makassar.
Salat Gaib dimulai sekira pukul 13.30 wita, jemaah berdiri di bawah terik matahari.
Hadir Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Dandim 1408 Makassar, Letkol Inf Franki Susanto, Kepala Kejari Makassar Nauli Rahim Siregar.
Sekretaris Daerah Andi Zulkifli, PLT Sekretaris DPRD Andi Rahmat Mappatobba, Anggota DPRD Ray Suryadi Arsyad dan beberapapejabat Pemkot Makassar ada dalam barisan tersebut.
Puluhan mahasiswa juga ikut bergabung, beberapa perwakilan dari Univeristas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Muhammadiyah, Univeristas Bosowa, dan STIEM Bongaya.
Salat gaib digelar untuk mendoakan para korban yang meninggal dunia.
Almarhum Saiful Akbar (Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah), Muhammad Akbar Basri alias Abay, Sarinawati, dan Rusdam Diansyah (Ojol).
Foto empat korban dipasang tepat di depan para jemaah salat gaib.
Baca juga: Polisi Tak Terlihat saat Gedung DPRD Makassar-Sulsel Dibakar, Kapolrestabes: Target Massa Kami

Shalat dipimpin oleh dosen UINAM, Ilham Hamid.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan, momen ini bukan hanya sekadar doa.
Ini menjadi pengingat agar peristiwa tragis tersebut menjadi pelajaran besar bagi semua pihak.
"Hari ini kita berada di Gedung DPRD Kota Makassar, melaksanakan sholat doa bersama rekan-rekan dari BEM, Forkopimda, anggota DPRD, SKPD, dan masyarakat," ujar Appi.
"Kita hadir untuk memberikan doa terbaik kepada para korban yang gugur dalam menjalankan tugas," tambah Munafri.
Kata Munafri, insiden ini tak boleh dianggap sebagai demonstrasi biasa, melainkan pergerakan anarkis yang jauh dari nilai kemanusiaan.
"Saya sangat meyakini ini bukan aksi mahasiswa, tetapi ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari sini kita belajar bahwa menjaga kondusifitas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah," tegasnya
Munafri bersyukur, situasi semakin membaik hingga hari ini.
Aktivitas warga juga sudah kembali berjalan lebih lancar.
Dukungan lintas sektor juga sangat terasa, aparat hingga hari ini masih mengawal sejumlah bangunan pemerintah, termasuk Balaikota
"Apakah sistem penjagaan ini dilanjutkan, itu kita serahkan pada kajian aparat TNI-Polri. Yang jelas, kita semua harus memastikan kondisi Makassar tetap aman dan kondusif," pungkasnya.
Anggota DPRD Makassar Ray Suryadi Arsyad menyampaikan, ini bentuk duka seluruh masyarakat.
Para korban adalah orang-orang tak bersalah. Hal seperti ini diharapkan tidak lagi terjadi.
"Kami apresiasi Pemkot tidak henti-hentinya memberikan perhatian, kita harap situasi semakin damai," katanya.
Presiden BEM UIN Alauddin Makassar, Muh Zulhamdi Suhafid menyampaikan, ini merupakan bentuk belasungkawa atas kejadian nahas di Kota Makassar.
Tragedi malam itu kaya Muh Zulhamdi bukan pergerakan dari mahasiswa.
Jangan sampai peristiwa tragis ini membawa perspektif negatif terhadap mahasiswa.
"Kita ingin memperjelas bahwa kejadian kemarin itu murni daripada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tegasnya. (*)