Praktisi Penyiaran KTI: Hasil Seleksi KPID Sulsel Belum Perhatikan Rekam Jejak dan Local Wisdom
Canny Watae menyebut dari 21 nama yang lolos ke DPRD "saya rekognisi 2 praktisi dan satu apoteker."
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Praktisi Penyiaran kawasan timur Indonesia (KTI) Canny Watae, memberi masukan dan mengkritisi proses dan hasil seleksi komisioner penyiaran Sulsel hasil kerja panitia seleksi (pansel) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) 2024-2028.
Kini hasil seleksi pansel menunggu final fit and propert test panja Komisi A DPRD Sulsel, sebelum pengesahan akhir Desember 2024 atau awal Januari 2024.
Secara terpisah, Ketua Panitia Seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan (Pansel KPID Sulsel) Anno Suparno menghargai masukan publik.
Menurutnya, hasil seleksi KPID Sulsel sudah dikirim ke Ketua DPRD Sulsel, Komisi A dan Pj Gubernur sebagai laporan.
• Ketua Pansel KPID Sulsel: 21 Nama Calon Komisioner Final dan Segera Uji Kelaikan di DPRD
Dimintai komentar Kamis (7/12/2023), Canny Watae yang juga General Manager Radio 88,4 RHFM Palu, Sulawesi Tengah ini, menilai pansel belum mengakomodir banyak praktisi penyiaran dan profesional.
"Dari 21 nama yang lolos ke DPRD, saya rekognisi 2 praktisi dan satu apoteker. Ketua incumbent (Irwan Ade S), Silvana Dunggio dari Smart FM, dan satu apoteker yang dulu hanya staf admin di radio," ujar Canny yang merintis karier dari radio kampus Unhas, Smart FM, Delta FM, Celebes FM dan terakhir di Fajar TV, sebelum hijrah ke Palu.
Baca juga: Daftar Nama 21 Besar Calon Komisioner KPID Sulsel Lolos Tahap Uji Kepatutan
Canny menyebut mengenal baik ketua pansel, Anno Suparno dan tahu latar profesi dan integritasnya.
Dia juga menilai pansel juga belum memperhatikan kebijaksanaan lokal.
"Ada satu hal yang saya lihat mungkin tidak terpikirkan oleh pansel. Local wisdom. Pansel mungkin memiliki juklak- juknis yang merupakan turunan dari aturan formal yang ada untuk itu, namun menarik nilai-nilai lokal dalam penyeleksian perlu dilakukan.
Mengapa? Karena dari situ bisa didapatkan kandidat-kandidat yang membumi.
Menyatu antara bidang yang di-commission-kan dengan pengalaman yang dimiliki kandidat. Khususnya pengalaman di daerah setempat (locally-matched). Bidang penyiaran itu unik.
"Ada yang namanya wilayah-siar (coverage). Setiap wilayah-siar memiliki karakternya sendiri menyangkut audiens-nya.:"
Menurut Canny, audiens di wilayah-siar Sulsel berbeda dengan, tidak usah jauh-jauh, wilayah Sulteng, misalnya.
Demikian pula karakter lembaga penyiaran yang beroperasi di wilayah-siar tersebut.
Petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) seleksi, apabila pun ada, kecil kemungkinannya meng"cover" kebutuhan memperoleh kandidat yang locally-matched ini.
Disertasi Ketua KPID Sulsel Irwan Ade Bongkar Strategi Kekuasaan Adnan Purichta di Gowa |
![]() |
---|
Aswar Hasan: Jejak Konsistensi dan Kesederhanaan |
![]() |
---|
Rumah Mantan Komisioner KPID Sulsel Hidayat Nahwi Rasul Nyaris Dieksekusi |
![]() |
---|
Jusuf Manggabarani, Dia Yang Dekat Wartawan dan Memimpin Sepenuh Hati di Sulsel |
![]() |
---|
Siaran Berkualitas Wujudkan Demokrasi Bermartabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.