Pilpres 2024
Profil Edy Rahmayadi Mantan Anak Buah Prabowo Dukung AMIN, Target 75 Persen di Sumut, Akabri 85
Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendukung pasangan Anies - Cak Imin dibanding Prabowo - Gibran.
TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Edy Rahmayadi mantan anak buah Prabowo Subianto lebih pilih menangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024.
Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendukung pasangan Anies - Cak Imin dibanding Prabowo - Gibran.
Edy Rahmayadi terang-terangan tidak mendukung Prabowo Subianto Ketua Umum Gerindra, meski pernah jadi atasannya saat aktif di militer.
Edy kini tercatat sebagai ketua tim kampanye pasangan AMIN di Sumut.
Sebagai mantan anggota TNI, Edy mengatakan harusnya dia berada di kubu nomor dua atau pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kalau menurut emosional saya, saya ke nomor 2 karena beliau mantan atasan saya dan saya tau benar. Makanya sekarang pertanyaan kenapa saya tidak kesana. Kalau ditanya saya ingin berubah. Yang punya tagline berubah hanya nomor 1. Karena itu kita cocok kan dulu apa yang mau diubah," kata Edy dalam konsolidasi yang digelar di kantor DPW NasDem Sumut pada Rabu (29/11/2023).
Edy lalu menyampaikan jika yang harus diubah adalah kondisi sosial. Kondisi itu meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan.
"Jadi inilah yang kemudian disindir oleh Surya Paloh bagaimana kondisi kita hari ini. Oleh karena itu perlu ada perubahan," lanjut Edy.
Sebagai ketua tim kampanye AMIN, Edy lalu meminta agar kerja kerja pemenangan dilakukan dengan jujur, ikhlas dan berani.
"Jadi mari kita bekerjasama untuk melakukan pemenangan ini bersama sama. Setelah pertemuan ini katakan kepada seluruh rakyat apa itu perubahan," tukas mantan Pangkostrad itu.
Target suara 75 persen
Edy Rahmayadi menargetkan pasangan AMIN dapat memperoleh 75 persen suara pada pemilihan umum tahun depan di Sumatera Utara.
Edy mengaku target tersebut berdasarkan itung itungan saat ini.
"Tagline perubahan ini memang dibutuhkan untuk Indonesia ini dan inilah yang memotivasi untuk memenangkan calon presiden Anies dan Muhaimin. Target 75 persen, hitung hitungan sekarang ini segitu," kata Edy Rahmayadi usai memimpin rapat konsolidasi bersama tim pemenangan di kantor DPW NasDem Sumut, Rabu (29/11/2023).
Edy menyebutkan, ada pun basis suara pemilihan pasangan AMIN berada di wilayah pantai timur Sumatera dan Tapanuli Selatan.
"Pantai timur, pantai barat itu sebagian ada di daerah Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan itu kekuatan," lanjut dia.
Kepada tim pemenangan, Edy berpesan agar melaksanakan segala rencana kampanye dengan jujur, benar berani dan ikhlas.
"Kita sebagai tim pemenangan hari ini, saya mengajak saudara saudara saya ayo kita menangkan. Sampaikan kepada masyarakat Sumut apa itu perubahan," lanjutnya.
Selain konsolidasi, pada pertemuan yang dihadiri ratusan tim pemenangan dari partai pendukung dan relawan juga mengumumkan nama nama tim pemenangan.
Pada pertemuan tadi, Iskandar pun meminta agar bahu membahu memenangkan Anies dan Muhaimin satu putaran di Sumut.
"Sumatera utara menang satu putaran artinya 50 persen plus 1. Saya yakin dan percaya kita akan membawa kemenangan yang gemilang karena kalau kita menang tipis wasalam, kita harus menang besar kita harus menang satu putaran," kata Iskandar.
Selain itu Iskandar juga meminta agar seluruh tim kampanye daerah melakukan pengawasan dalam tahap pemilu.
Khususnya pada saat pemungutan suara di TPS. Iskandar berujar, perjuangan memenangkan Anis dan Muhaimin mesti dilakukan hingga pemilihan selesai.
"Ingat kita tetap harus waspada kita harus menjaga suara pasangan AMIN karena kita tahu demokrasi kita sekarang. Sekali lagi kita semu harus bersatu padu menjaga dan melawan semua usaha usaha kecurangan terhadap pasangan AMIN," tuturnya.
Profil Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi lahir Sabang, Aceh 10 Maret 1961.
Ia lahir ketika ayahnya Rachman Ishaq yang juga seorang angkatan ditugaskan di sana.
Rachman Ishaq diketahui terakhir berpangkat Kapten (TNI) dan merupakan keturunan Melayu Deli.
Sejumlah jabatan strategis di militer sempat ia emban.
Alumnus Akabri 1985 ini tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Lintas Udara (Linud) 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-sira, Kabupaten Langkat (1998), Komandan Kodim (Dandim) 0316/Batam (2002).
Saat berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI, Edy pernah diamanahkan menjadi Komandan Korem (Danrem) 174/Anin Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih. (2012)
Ketika berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI, suami dari Nawal Lubis itu pernah menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (2015).
Sebelum memilih pensiun, Edy dipercaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2015-2018).
Selain kesibukannya di dunia militer, kepeduliannya akan sepakbola membuat alumnus SMA Negeri 1 Medan itu sempat menjadi Ketua Umum PSSI pada kurun waktu 2016-2019.
Tak sampai di situ, Edy juga peduli dengan klub sepakbola kampung halamannya yakni PSMS Medan.
Jabatan terakhir Edy adalah gubernur Sumatra Utara 2018-2023.(*)
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.