Syahrul YL Tersangka
Rekam Jejak Syahrul YL Mentan Dikabarkan Tersangka KPK, Karier Mulai Lurah, Sering Diterpa Reshuffle
Kini, sosok Syahrul YL menjadi perhatian setelah beredar kabar penetapan tersangkanya.
Presiden Joko Widodo menunjuk politisi Nasdem Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Penunjukan Syahrul diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR kemarin, Minggu (20/10/2019).
Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.
Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.
Pilih Fokus Kerja di Tengah Isu Reshuffle
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memilih fokus bekerja meski diterpa isu reshuffle kabinet atau kocok ulang kabinet.
Syahrul Yasin Limpo adalah menteri asal Sulawesi Selatan atau Sulsel.
Bagi Syahrul Yasin Limpo, reshuffle hak prerogatif sepenuhnya Presiden Joko Widodo.
Ia memilih fokus bekerja mengurusi pertanian untuk 273 juta penduduk Indonesia.
Mantan Gubernur Sulsel itu menyampaikan tidak ada masalah di internal Kabinet Indonesia Maju.
Syahrul mengungkapkan, komunikasinya berjalan dengan baik kepada Presiden Jokowi.
“Ndak ada tuh (masalah), kan Presiden suruh kita kerja habis-habisan, kita banyak di lapangan,” kata Syahrul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/1/2023).
Meski demikian, Syahrul tidak bersedia mengomentari kabar renggangnya hubungan Partai Nasdem dan Presiden Jokowi. “Ah aku enggak mau jawab itu, enggak ada lah (perpecahan),” ujarnya.
Ia mengatakan, memulai karier politik dari bawah sehingga hanya ingin bekerja dengan optimal. “Aku ini orang kerja, aku ini mulai dari lurah, camat, aku kerja saja,” kata Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melaunching Pusat Nursery Perkebunan di Desa Wonorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kehadiean pusat nursery ini, menurut SYL untuk mendukung pengembangan benih unggul dan percepatan swasembada benih nasional. Terlebih, lokasi ini mampu menampung hingga 20 juta bibit.
"Dalam pengelolaan pusat nursery perkebunan ini, kami juga melakukan kolaborasi yang intensif dengan seluruh stakeholder baik pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), produsen mitra maupun Perbankan, sehingga keberadaan nursery ini tidak tergantung dari pembiayaan APBN," ujar SYL, Jumat, 20 Januari 2023.
Selain di Batang, kata SYL, launching pusat nursery ini juga dilakukan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk komoditas kopi, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara untuk komoditas jambu mete dan Kabupaten Batang untuk komoditas kelapa genjah.
"Semua pusat nursery ini telah dibangun dan dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai seperti mesin dan teknologi lain," katanya.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan bahwa pembangunan pusat nursery di Kabupaten Batang dilakukan melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan dan kesesuaian agroklimat untuk tanaman kelapa.
Keberadaan pusat nursery yang strategis ini mempermudah akses penyaluran benih unggul bagi petani sehingga bisa menekan biaya distribusi dan mengurangi kerusakan benih akibat panjangnya rantai pasok
"Mengingat permintaan benih kelapa terus mengalami peningkatan, maka target produksi benih kelapa harus terus ditingkatkan setiap tahunnya," katanya.
Andi berharap nursery kelapa genjah dapat memproduksi benih siap salur dengan target lanjutannya yaitu membangun Kebun Induk Kelapa Genjah di lokasi yang sama.
Dengan demikian, kebun induk tersebut dapat menyediakan kebutuhan benih kelapa setiap saat.
"Setelah penyediaan benih kelapa dikembangkan dengan baik, dan memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Lampung, saya harap kedepannya Pusat Nursery Batang ini dapat berkembang dengan menjadi pusat nursery multi komoditas" jelasnya.
Berikut ini profil Syahrul Yasin Limpo sebagaimana disalin dari laman Wikipedia.org.
Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH adalah nama lengkap dan gelarnya.
Syahrul lahir di Makassar, 16 Maret 1955.
Dia adalah Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, menggantikan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian periode sebelumnya yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
Ia merupakan seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018.
Ia memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang.
Syahrul adalah anak kedua dari pasangan Muh. Yasin Limpo dengan Nurhayati Yasin Limpo.
Istrinya bernama drg Hj Ayunsri Harahap.
Memiliki tiga anak, yakni Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra, dan almarhum Rinra Sujiwa Syahrul Putra.
Riwayat pendidikan
- SD Negeri Mangkura Makassar (1967)
- SMP Negeri 6 Makassar (1970)
- SMA Katolik Cenderawasih Ujung Pandang (1973)
- Sarjana Hukum Universitas Hasanuddin (S1) (1983)
- Pascasarjana LAN (S2) (1999)
- Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S2) (2004)
- Doktor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S3) (2008)
Pengalaman organisasi
- Sekretaris DPP KNPI Sulsel (1990–1993)
- Ketua DPP AMPI Sulsel (1993–1998)
- Sekretaris DPP Golkar Sulsel (1993–1998)
- Wakil Ketua APKASI Pusat
- Ketua FKPPI Sulsel (2004–2008)
- Ketua FORKI Sulsel (2004–2008)
- Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (2004–sekarang)
- Ketua Kosgoro 57 (1998)
- Ketua ORARI Sulsel
- Ketua DPD I Golkar Sulsel (2009–2018)
- Ketua DPP Partai NasDem (2018-sekarang)
Pengalaman pekerjaan
- Pegawai Negeri Sipil, tahun 1980
- Kepala Seksi Tata Kota, tahun 1982
- Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD Biro Pemerintahan Umum, tahun 1983
- Kepala Wilayah Kecamatan Bontonompo, Gowa, tahun 1984
- Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1987
- Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1988
- Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1989
- Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa, tahun 1991
- Kepala Biro Humas Setwilda Tk I, tahun 1993
- Bupati Kabupaten Gowa, tahun 1994–2002
- Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, tahun 2003–2008
- Gubernur Sulawesi Selatan, 2008–2018
- Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju, 2019-sekarang.(*)
Profil Kasdi Subagyon Eks Sekjen Kementan Bongkar Kelakuan SYL saat Jadi Saksi Mahkota, Bos Pupuk |
![]() |
---|
Pembelaan SYL saat Dituduh Kumpulkan Uang Dirjen Kementan untuk Kebutuhan Pribadi, Eks Mentan Tegas |
![]() |
---|
Fakta Baru Aliran Dana Uang Korupsi SYL Terungkap Lagi, Dipakai Sunat Cucu hingga Beli Kacamata |
![]() |
---|
Pengakuan Terbaru Syahrul YL Jadi Tersangka Gegara Tolak Permintaan Firli Bahuri, Bakal Dibebaskan? |
![]() |
---|
Sosok Rianto Adam Pontoh Majelis Hakim Penyebab Pembacaan Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Ditunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.