Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syahrul YL Tersangka

Rekam Jejak Syahrul YL Mentan Dikabarkan Tersangka KPK, Karier Mulai Lurah, Sering Diterpa Reshuffle

Kini, sosok Syahrul YL menjadi perhatian setelah beredar kabar penetapan tersangkanya.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Rekam jejak Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian yang dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian yang dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kini, sosok Syahrul YL menjadi perhatian setelah beredar kabar penetapan tersangkanya.

Kabar itu beredar di media sosial saat SYL sedang berada di Roma, Italia.

Sejak menjabat sebagai Mentan, SYL diterpa isu miring, reshuffle.

Sebelumnya, nama SYL juga disebut masuk dalam daftar perombakan kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Bagi Syahrul, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.

Syahrul Yasin Limpo adalah sosok pemimpin yang memulai dari bawah.

Syahrul memulai karier sebagai pegawai negeri sipil pada 1980.

Ia pernah jadi lurah, camat, bupati, wakil gubernur, gubernur, kini Menteri Pertanian.

Dalam perjalanan kariernya, Syahrul Yasin Limpo juga pernah merasakan kekalahan, tepatnya pada Pemilu 2019 lalu.

Ketika itu Syahrul Yasin Limpo maju calon anggota legislatif DPR RI melalui Partai Nasdem.

Ia bertarung di daerah pemilihan Sulsel II.

Dapil Sulsel II meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, dan Bulukumba.

 Tiga kali menang Pilgub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dikalahkan istri bupati Barru, Hasnah Syam.

Dapil Sulsel II sering dijuluku sebagai dapil neraka.

Sejumlah bintang tumbang di Dapil Sulsel II pada Pemilu 2019 lalu.

Para bintang itu antara lain Aziz Qhahar Mudzakkar (mantan anggota DPD RI), Akbar Faizal (petahana dari Partai Nasdem), Syamsul Bachri (petahana dari Partai Golkar), Andi Yagkin Padjalangi (mantan legislator DPRD Sulsel, mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa, Nasyid Umar (petahana dari Demokrat).

Politisi Partai Gerindra tampil sebagai jawara di Dapil Sulsel II.

Politisi berlatar pengusaha itu meraih 84.702 suara.

Rumah digeledah

Sebelum kabar penetapan tersangka beredar, rumah Menteri Pertanian tersebut digeledah penyidik KPK pada Kamis (28/9) sore.

Pemeriksaan tersebut terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Kasus dugaan korupsi tersebut sudah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.

Saat rumah dinas itu digeledah, Syahrul Yasin Limpo tak di tempat, melainkan ke Roma, Italia untuk menghadiri kegiatan Organisasi Pangan Dunia.

Ternyata, saat penetapan tersangka, Syahrul YL tak berada di Indonesia.

"SYL masih di Roma dalam rangkaian agenda FAO. Dia tidak tahu menau soal penggeledahan," ujar Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada Tribunnews.com.

Pemeriksaan ini juga dibenarkan Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri.

"Benar, ada kegiatan tim KPK di sana," kata Ali.

Hingga kini, pihak KPK belum menyampaikan terkait hasil penggeledahan yang telah dilakukan.

Hal tersebut lantaran Tim KPK masih melakukan penggeledahan.

"Kegiatan sedang berlangsung," kata Ali.

Berawal dari Laporan Masyarakat

Pada 14 Juni 2023, Ali mengungkapkan adanya dugaan korupsi di Kementan yang berawal dari laporan masyarakat.

Ali mengungkapkan usai adanya laporan masyarakat tersebut, lembaga anti rasuah itu pun melakukan penyelidikan untuk menemukan bukti awal.

"Karena masih pada proses penyelidikan tentu tidak bisa kami sampaikan lebih lanjut. Segera kami sampaikan perkembangannya," jelasnya.

Lalu, berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan korupsi itu terkait penerimaan gratifikasi, Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan.

Kemudian, pada 19 Juni 2023, SYL pun diperiksa oleh KPK selama 3,5 jam.

Sebenarnya, SYL telah dipanggil sebanyak dua kali sebelumnya tetapi berujung mangkir yaitu pada 6 Juni 2023 dan 16 Juni 2023.

Syahrul pun baru bisa memenuhi panggilan KPK pada 19 Juni 2023 ketika dirinya sebenarnya meminta dijadwalkan pemeriksaan pada 27 Juni 2023 lantaran saat itu tengah berada di India untuk hadir dalam undangan G20.

Namun ketika diberondong pertanyaan terkait materi pemeriksaan hingga soal isu penetapan tersangka, Syahrul memilih bungkam dan berjalan menuju mobil yang telah menunggunya.

Dengan ditetapkannya status penyidikan, KPK telah menetapkan pihak-pihak tertentu sebagai tersangka.

Namun, dalam kasus ini, KPK belum memberi informasi resmi perihal identitas tersangka dimaksud.

KPK juga belum menyampaikan kepada publik mengenai barang bukti terkait perkara yang diperoleh dari penggeledahan tersebut.

Dilantik Jadi Menteri Pertanian

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dari sukses jabat Gubernur Sulsel 2 periode hingga gagal jadi anggota DPR.

Presiden Joko Widodo menunjuk politisi Nasdem Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Penunjukan Syahrul diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR kemarin, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.

Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.

Pilih Fokus Kerja di Tengah Isu Reshuffle

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memilih fokus bekerja meski diterpa isu reshuffle kabinet atau kocok ulang kabinet.

Syahrul Yasin Limpo adalah menteri asal Sulawesi Selatan atau Sulsel. 

Bagi Syahrul Yasin Limpo, reshuffle hak prerogatif sepenuhnya Presiden Joko Widodo.

Ia memilih fokus bekerja mengurusi pertanian untuk 273 juta penduduk Indonesia.

Mantan Gubernur Sulsel itu menyampaikan tidak ada masalah di internal Kabinet Indonesia Maju.

Syahrul mengungkapkan, komunikasinya berjalan dengan baik kepada Presiden Jokowi.

“Ndak ada tuh (masalah), kan Presiden suruh kita kerja habis-habisan, kita banyak di lapangan,” kata Syahrul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Meski demikian, Syahrul tidak bersedia mengomentari kabar renggangnya hubungan Partai Nasdem dan Presiden Jokowi. “Ah aku enggak mau jawab itu, enggak ada lah (perpecahan),” ujarnya.

Ia mengatakan, memulai karier politik dari bawah sehingga hanya ingin bekerja dengan optimal. “Aku ini orang kerja, aku ini mulai dari lurah, camat, aku kerja saja,” kata Syahrul Yasin Limpo.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melaunching Pusat Nursery Perkebunan di Desa Wonorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kehadiean pusat nursery ini, menurut SYL untuk mendukung pengembangan benih unggul dan percepatan swasembada benih nasional. Terlebih, lokasi ini mampu menampung hingga 20 juta bibit.

"Dalam pengelolaan pusat nursery perkebunan ini, kami juga melakukan kolaborasi yang intensif dengan seluruh stakeholder baik pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), produsen mitra maupun Perbankan, sehingga keberadaan nursery ini tidak tergantung dari pembiayaan APBN," ujar SYL, Jumat, 20 Januari 2023.

Selain di Batang, kata SYL, launching pusat nursery ini juga dilakukan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk komoditas kopi, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara untuk komoditas jambu mete dan Kabupaten Batang untuk komoditas kelapa genjah.

"Semua pusat nursery ini telah dibangun dan dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai seperti mesin dan teknologi lain," katanya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan bahwa pembangunan pusat nursery di Kabupaten Batang dilakukan melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan dan kesesuaian agroklimat untuk tanaman kelapa.

Keberadaan pusat nursery yang strategis ini mempermudah akses penyaluran benih unggul bagi petani sehingga bisa menekan biaya distribusi dan mengurangi kerusakan benih akibat panjangnya rantai pasok

"Mengingat permintaan benih kelapa terus mengalami peningkatan, maka target produksi benih kelapa harus terus ditingkatkan setiap tahunnya," katanya.

Andi berharap nursery kelapa genjah dapat memproduksi benih siap salur dengan target lanjutannya yaitu membangun Kebun Induk Kelapa Genjah di lokasi yang sama.

Dengan demikian, kebun induk tersebut dapat menyediakan kebutuhan benih kelapa setiap saat.

"Setelah penyediaan benih kelapa dikembangkan dengan baik, dan memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa dan Lampung, saya harap kedepannya Pusat Nursery Batang ini dapat berkembang dengan menjadi pusat nursery multi komoditas" jelasnya.

Berikut ini profil Syahrul Yasin Limpo sebagaimana disalin dari laman Wikipedia.org.

Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH adalah nama lengkap dan gelarnya.

Syahrul lahir di Makassar, 16 Maret 1955.

Dia adalah Menteri Pertanian Indonesia ke-28 yang menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, menggantikan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian periode sebelumnya yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.

Ia merupakan seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan sejak tanggal 8 April 2008 hingga 8 April 2018.

Ia memenangi pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2007 dan 2013 bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang.

Syahrul adalah anak kedua dari pasangan Muh. Yasin Limpo dengan Nurhayati Yasin Limpo.

Istrinya bernama drg Hj Ayunsri Harahap.

Memiliki tiga anak, yakni Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra, dan almarhum Rinra Sujiwa Syahrul Putra.

Riwayat pendidikan

- SD Negeri Mangkura Makassar (1967)

- SMP Negeri 6 Makassar (1970)

- SMA Katolik Cenderawasih Ujung Pandang (1973)

- Sarjana Hukum Universitas Hasanuddin (S1) (1983)

- Pascasarjana LAN (S2) (1999)

- Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S2) (2004)

- Doktor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S3) (2008)

Pengalaman organisasi

- Sekretaris DPP KNPI Sulsel (1990–1993)

- Ketua DPP AMPI Sulsel (1993–1998)

- Sekretaris DPP Golkar Sulsel (1993–1998)

- Wakil Ketua APKASI Pusat

- Ketua FKPPI Sulsel (2004–2008)

- Ketua FORKI Sulsel (2004–2008)

- Ketua Kwarda Gerakan Pramuka (2004–sekarang)

- Ketua Kosgoro 57 (1998)

-  Ketua ORARI Sulsel

- Ketua DPD I Golkar Sulsel (2009–2018)

- Ketua DPP Partai NasDem (2018-sekarang)

Pengalaman pekerjaan

- Pegawai Negeri Sipil, tahun 1980

- Kepala Seksi Tata Kota, tahun 1982

- Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD Biro Pemerintahan Umum, tahun 1983

- Kepala Wilayah Kecamatan Bontonompo, Gowa, tahun 1984

- Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1987

- Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1988

- Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk I Sulsel, tahun 1989

- Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa, tahun 1991

- Kepala Biro Humas Setwilda Tk I, tahun 1993

- Bupati Kabupaten Gowa, tahun 1994–2002

- Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, tahun 2003–2008

- Gubernur Sulawesi Selatan, 2008–2018

- Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju, 2019-sekarang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved