Headline Tribun Timur
3 Bulan ‘Penjual Bakso’ Intai Rumah Anak Buah Fredy Pratama di Pinrang
Dia anak buah gembong narkoba nomor 1 di Indonesia asal Kalimantan, Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rumah Nasrul Nasir (NN) alias Saru (SR) di Lingkungan Tasokkoe, Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tampak sepi, Selasa (19/9/2023).
Nasrul alias Saru adalah bandar narkoba asal Pinrang.
Dia anak buah gembong narkoba nomor 1 di Indonesia asal Kalimantan, Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova.
Saru dipercaya oleh Fredy Pratama sebagai pengendali peredaran narkoba wilayah Sulsel.
Di Sulsel, kasus ini menjadi heboh setelah penyidik Bareskrim Polri menangkap istri Saru, Nur Utami, sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Nur Utami yang dikenal sebagai selebgram Makassar karena sering memosting foto gaya hidup mewah di akun Instagramnya, @nurutami.s, diduga sebagai penampung uang hasil penjualan narkoba dari suaminya kemudian dibelikan barang mewah.
Di bio Instagramnya, Nur Utami mengenalkan dirinya sebagai pengusaha butik, skincare dan kuliner.
Setelah ditangkap di Makassar pekan lalu, Nur Utami langsung dibawa ke Jakarta dan ditahan di Rutan Bareskrim.
Nur Utami ditangkap beberapa hari sepulang dari menunaikan ibadah umrah.
Sementara Saru maupun bosnya, Fredy Pratama, masuk daftar pencarian orang (DPO) dan saat ini diduga bersembunyi di Malaysia atau Thailand.
Fredy bukan hanya buronan polisi Indonesia namun juga polisi internasional atau Interpol.
Pantauan Tribun, tidak ada aktivitas di rumah Saru. Pagar rumah yang berdekatan Masjid Taqwa Tasokkoe itu, tampak tergembok dari luar.
Tidak terlihat garis polisi di rumah cukup mewah berwarna abu-abu kombinasi krem itu.
Namun dari informasi yang beredar, ada salah satu ruangan di dalam rumah yang diberi garis polisi.
Rumah Nasrul terdiri dua petak dengan lebar kurang lebih 15 meter.
Rumah petak pertama, tampak pagar besi yang menjulang tinggi.
Sementara petak satunya tidak berpagar. Beberapa sisi rumah juga tampak bangunan yang masih dalam pengerjaan.
Penggeledahan rumah dan penyitaan aset di rumah itu oleh tim penyidik dari Bareskrim Polri, masih menjadi bahan cerita di lingkungan tersebut.
"Beberapa kali polisi dari Jakarta datang ke rumah Pak Saru. Terakhir itu ada penyitaan aset," kata seorang warga yang minta namanya tidak ditulis.
Dia menjelaskan, Nasrul alias Saru memang sering bolak-balik Pinrang-Makassar maupun ke luar Sulsel.
Di mata tetangganya, Saru dikenal royal. Bahkan dia berapa kali memberangkatkan umroh warga di Tasokkoe.
"Pak Saru memang terkenal di kampung ini. Meskipun jarang terlihat. Tapi semua orang tahu namanya. Bahkan dia juga pernah memberangkatkan beberapa warga Tasokkoe ke Tanah Suci," ujarnya.
Sementara istri Saru, Nur Utami, jarang terlihat di rumah tersebut.
"Jarang sekali (Nur Utami datang). Mungkin hanya satu kali waktu anaknya di aqikah, kalau saya tidak salah," ujarnya.
Pria tersebut menuturkan, sebelum diberitakan buron, Saru masih terlihat di lingkungan Tasokkoe pada awal September.
Cerita yang berkembang di masyarakat, sebelum rumah Saru digeledah tim dari Mabes Polri, ada intel yang menyamar sebagai tukang bakso dan mangkal di sekitar rumah Saru sekitar tiga bulan.
"Iya, di sini heboh cerita kalau ada intel yang menyamar jadi penjual bakso selama tiga bulan untuk melakukan penyelidikan.
Sewaktu penjual bakso itu pindah, barulah ada penggeledahan di rumah Pak Saru," katanya.
Warga sekitar juga baru tahu kalau Saru menjadi buron polisi.
"Di sini kan dikenal namanya Saru. Orang-orang tidak ada yang tahu kalau nama lengkapnya ternyata Nasrul Nasir. Kami juga kaget ternyata dia buron," imbuhnya.
Rutan Bareskrim
Sebelumnya, Bareskrim Polri menetapkan Nur Utami (NU) sebagai tersangka terkait jaringan bandar narkoba internasional, Fredy Pratama.
"Hari Sabtu kemarin penyidik dari Bareskrim telah menetapkan satu orang tersangka lagi, atas nama NU (Nur Utami)," kata Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Jayadi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023).
Nur Utami ditangkap di Makassar pada Sabtu (16/9/23) atau sehari setelah rumah Nasrul Nasir di Kampung Tasokkoe, Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Rumah kontrakannya di Kompleks Hartaco, Jl Perintis Kemerdekaan Makassar, digeledah tim dari Mabes Polri pada Jumat (15/9/2023).
Jayadi mengungkapkan, Nur Utami ditangkap tak lama setelah menunaikan ibadah umrah. Dia kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
"Sebelumnya, si NU ini melaksanakan ibadah umrah, dua minggu atau tiga minggu yang lalu, kemudian kita lakukan penangkapan," beber Jayadi.
Nur Utami diduga terlibat kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam sindikat narkoba Fredy Pratama.
"Jadi, NU ditetapkan sebagai tersangka TPPU," tambah Jayadi.
Kombes Jayadi menjelaskan, Nur Utami berperan menampung hasil penjualan narkoba dari suaminya kemudian dibelanjakan sejumlah barang.
"Barang dalam bentuk kendaraan dan barang-barang bermerek serta pembelian aset berupa tanah dan bangunan," jelas Jayadi.
Informasi dihimpun, Nur Utami sering terbang ke Malaysia karena memiliki butik di sana.
Nur Utami juga merupakan owner beberapa usaha pakaian, makanan hingga bisnis skincare.
Bisnis skincarenya juga berpusat di Makassar. Postingan terakhir Nur Utami di Instagram sebelum ditangkap, tertanggal 3 September 2023.
Di foto itu, dia sedang beribadah di Tanah Suci. Dari seluruh postingannya, ada tiga foto Nur Utami bersama seorang pria.
Diduga, pria tersebut adalah suaminya, Nasrul Nasir alias Saru.
"Suami dari Nur Utami (Nasrul) berperan sebagai pengendali (peredaran narkoba) wilayah Sulsel bersama WW yang sudah ditangkap dan ditahan," ujar Kombes Jayadi.
Toyota Fortuner
Saat menggeledah rumah Nasrul di Pinrang, Bareskrim Polri menyita sejumlah aset milik Nasrul. Antara lain mobil Toyota Fortuner dan Hilux serta tiga motor.
Penyitaan aset milik Nasrul dibenarkan Lurah Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Darwin.
"Iya betul, ada penyitaan aset berupa kendaraan di rumah Bapak NN alias SR pada Jumat, (15/9/2023) siang. Penyitaan aset ini dilakukan oleh pihak Mabes Polri," kata Darwin saat dikonfirmasi, Sabtu (16/9/2023).
Penyitaan aset kendaraan itu, kata Darwin, disaksikan langsung oleh orangtua Nasrul.
Darwin mengaku tidak tahu pasti berapa aset yang disita dari rumah terduga bandar narkoba jaringan Fredy Pratama itu.
"Saya mendampingi. Tapi tidak tahu detail aset yang disita. Namun, yang saya lihat itu mobil Fortuner dan Hilux. Kemudian ada tiga motor berbagai merek. Salah satunya motor Yamaha RX King," tuturnya.
Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, mengatakan Fredy Pratama adalah gembong narkoba terbesar di Indonesia dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014.
"Setelah dicek dan didalami melalui analisa yang dilakukan oleh tim di Mabes Polri, ditelusuri bahwa sindikat yang mengedarkan narkoba di Indonesia bermuara pada satu orang, yaitu Fredy Pratama," kata Wahyu dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023) pekan lalu.
Wahyu mengungkapkan, setiap bulan sindikat Fredy Pratama memasok narkoba hingga 500 kilogram.
"Setiap bulan sindikat ini menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilogram dengan menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh," tuturnya.
Pada saat penangkapan, kata Wahyu, Bareskrim Polri menyita barang bukti 10,2 ton sabu yang merupakan akumulasi penangkapan dari periode 2020-2023 dengan 884 tersangka. Semua tersangka ini mengarah ke jaringan Freddy Pratama.
Polisi Sita Alphard dan 2 Honda HRV Milik Nur Utami
SELASA kemarin, Tribun juga mendatangi rumah Nur Utami di Kompleks Hartaco, Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Di perumahan itu, tinggal orangtua Nur Utami. Rumah orangtua Nur Utami terlihat cukup sederhana.
Setelah menikah dengan Saru, wanita cantik itu juga mengontrak sebuah rumah di Kompleks Hartaco, tak jauh dari rumah orangtuanya.
Namun, Nur Utami jarang terlihat di rumah kontrakannya maupun di rumah orangtuanya.
Ketua RT 005/RW 001 Kelurahan Tamalanrea Jaya, Faisal (52), mengatakan setelah menikah Nur Utami ikut suaminya tinggal di Malaysia.
"Ada dua tempat tinggalnya (Nur Utami) di sini. Satu rumah orangtuanya, satunya lagi rumah yang dia kontrak. Sudah sekitar lima tahun Nur Utami kontrak rumah itu," kata Faisal ditemui di pos ronda Kompleks Hartaco.
Faisal mengatakan, saat saudara Nur Utami menikah awal bulan September ini, dia sempat melihat Nur Utami di rumah orangtuanya.
"Saat pesta pernikahan saudaranya, ada saya lihat (Nur Utami). Awal bulan ini pestanya, itu terakhir saya lihat dia," ujar Faisal.
Menurut Faisal yang juga anggota polisi dan bertugas di Satlantas Polda Sulsel, sikap Nur Utami berubah sejak menikah dengan Saru.
"Dia (Nur Utami) sosok yang baik. Sebelum menikah dia sering bersosialisasi dengan tetangga. Namun setelah menikah dia menjadi lebih tertutup," kata Faizal.
Terkait suami Nur Utami, Faizal mengaku tidak mengetahuinya. Faisal bahkan tidak pernah melihat langsung wajah Saru.
Namun, informasi yang dia dengar (sebelum kasus ini mencuat) kalau suami Nur Utami kerja tambang di Kalimantan.
"Kalau saya belum pernah ketemu suaminya. Kalau Nur Utami memang anak di sini, besar di sini itu Nur Utami," beber Faizal.
"Warga sini pernah tanya (Nur Utami soal pekerjaan suaminya), katanya suaminya kerja di tambang di Kalimantan dan ada usaha di Malaysia," ucap Faisal.
Saksikan Penggeledahan
Faizal mengaku menyaksikan penggeledahan dan penyitaan aset Nur Utami oleh penyidik Bareskrim Polri di rumah kontrakan Nur Utami pada Jumat (15/9) pagi.
Menurut Faizal, yang dia lihat Bareskrim menyita tiga unit mobil.
"Saya lihat ada tiga mobil. 1 Toyota Alphard, 2 Honda HRV," ujar Faizal.
Menurutnya, orangtua Nur Utami masih tinggal di rumahnya. Sementara rumah kontrakan Nur Utami sudah kosong sejak penggeledahan dan penyitaan aset.
Meski tidak menyaksikan langsung, namun Faisal mengaku mendapat laporan bahwa Nur Utami ditangkap saat acara pernikahan adiknya.
"Baru-baru ini kan ada adiknya menikah. Di situ katanya dia ditangkap. Tapi saya tidak dikasih tahu soal penangkapan," kata Faizal
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Kabareskrim-Polri-Komjen-Pol-Wahyu-Widada-menggelar-konferensi-jaringan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.