Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jusuf Kalla Doakan Jenderal M Jusuf, Mayjen TNI Totok Imam Santoso Ungkap Kesederhanaan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla begitu mengakui ketokohan almarhum Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir

Screenshot Tribunnews.com
Jenderal M Jusuf (kiri), Panglima TNI Era Soeharto yang Sempat Latihan Baris Sebelum Pelantikan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla begitu mengakui ketokohan Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir (23 Juni 1928-8 September 2004).

Pengakuan Jusuf Kalla disampaikan saat memberi testimoni secara daring pada Haul ke-19 Jenderal M Jusuf.

Haul dipusatkan di Aula Masjid Al Markaz, Jl Masjid Raya, Makassar, Jumat (8/9/2023) lalu.

“Jenderal Muhammad Jusuf, bukan hanya dikenal Jenderal tokoh militer baik dari Sulawesi, beliau sangat dikenal dari sisi prajurit, menjadi menteri kemudian panglima,” katanya.

Di sela testimoninya, Jusuf Kalla mengajak para tetamu atau hadirin sarasehan Haul ke-19 Jenderal M Yusuf, untuk memanjatkan doa.

"Di haul ke-19 ini kita semua berdoa, semoga amal ibadahnya beliau diterima di sisi Allah SWT dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya," katanya.

Jusuf Kalla berharap agar generasi muda saat ini dapat meneladani sosok Jenderal asal Kajuara, Kabupaten Bone itu.

Jusuf Kalla beri sambutan saat Haul ke-19 Jenderal M Yusuf berlangsung khidmat di aula Masjid Al Markaz, Jl Masjid Raya, Makassar, Jumat (8/9/2023) siang.
Jusuf Kalla beri sambutan saat Haul ke-19 Jenderal M Yusuf berlangsung khidmat di aula Masjid Al Markaz, Jl Masjid Raya, Makassar, Jumat (8/9/2023) siang. (Tangkapan layar YouTube Tribun Timur)

Sebab, selama hidupnya, Jenderal M Jusuf mendedikasikan pengabdian terbaiknya bagi bangsa dan negara.

"Untuk generasi setelahnya termasuk kita semua ini agar meneladani sosok beliau," JK menambahkan.

"Apa yang telah dilakukan beliau yaitu mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadinya. Beliau kehidupannya sangat sederhana," kata JK.

Kesederhanaan Jenderal M Jusuf, juga diungkapkan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Bahkan Mayjen TNI Totok, menyebut sosok M Yusuf sebagai prajurit TNI sejati.

"Beliau Jenderal M Jusuf adalah sosok panutan dan teladan khususnya kami di TNI," kata Mayjen TNI Totok Imam Santoso saat membawakan sambutan.

Ditemui seusai membuka acara tahunan itu, Mayjen Totok mengatakan sosok Jenderal M Yusuf adalah prajurit sejati.

Sebab, kata dia, dari empat kriteria prajurit sejati, semuanya ada pada diri mendiang Jenderal M Yusuf.

"Saya sendiri melihatnya, beliau (Jenderal M Yusuf) adalah sosok prajurit TNI yang sejati. Beliau tidak mementingkan diri sendiri dan juga kelompoknya," ujar Totok.

"Jadi beliau sosok jatidiri prajurit TNI. Beliau prajurit rakyat, prajurit profesional, prajurit pejuang dan prajurit nasional," sambungnya.

Lebih lanjut, dijelaskan Totok, sosok Jenderal M Yusuf adalah tokoh peduli terhadap masyarakat dan prajuritnya.

"Jadi dimana pun beliau selalu bertanya, bagaimana kondisi masyarakat dan anggota pun begitu sampai waktu itu terkenal ada susu dari pak Yusuf," ucapnya.

Sosok Jenderal M Yusuf

Sosok pejuang dalam diri Jenderal M Yusuf, lanjut Totok adalah selalu melaksanakan tugas pokoknya secara maksimal.

"Sosok pejuang karena beliau tidak pernah macam-macam, tugas pokoknya seperti itu, bagaimana prajuritnya maju, bahagia dan bagaimana masyarakatnya juga bahagia," bebernya.

Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso mengunjungi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Blok Sorowako selama dua hari, Selasa dan Rabu (1-2/08/2023). Kedatangan Pangdam disambut oleh Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT Vale Adriansyah Chaniago dan Bupati Luwu Timur Budiman.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso mengunjungi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Blok Sorowako selama dua hari, Selasa dan Rabu (1-2/08/2023). Kedatangan Pangdam disambut oleh Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT Vale Adriansyah Chaniago dan Bupati Luwu Timur Budiman. (handover)

"Beliau pernah menciptakan bank BPD disini, membangun masjid disini (Al Markaz), dan saya baca bahkan pernah membuat (turnamen) sepak bola pertama, bahkan juga menginisiasi pembelian pesawat, sambungnya.

Jenderal M Yusuf disebut sosok prajurit Nasional lanjut Totok, karena sosoknya yang tidak hanya dikenal oleh warga Sulsel, tetapi seluruh masyarakat Indonesia.

"Bahkan masyarakat internasional, tahu siapa sosok Jenderal M Yusuf ini," ucapnya

Adapun sikap yang perlu diteladani generasi muda kata Mayjen Totok, adalah sosok Jenderal M Yusuf yang taatagama.

"Beliau kalau waktunya salat, apapun kondisinya harus salat, kemudian beliau senang berbagi ke orang susah dantidak semena-mena dengan orang lain, beliau sopan," tuturnya.

Dalam haul itu, turut hadir Ketua pengurus yayasan Al Markaz Prof Basri Hasanuddin, dan Imam besar Masjid Al Markaz Prof Muammar Bakry.

Ada juga mantan menteri Hukum dan HAM era SBY-JK, Hamid Awaluddin yang juga ketua Pengawas Yayasan Al Markaz.

Sudah Lama Tidak Dihuni

Rumah pribadi Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir (23 Juni 1928 - 8 September 2004) mulai lapuk.

Kediaman Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-15 ini terletak di Jl Trans Sulawesi, Kelurahan Awang Pone, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.

Rumah Menteri Perindustrian Indonesia ke-9 ini sudah lama tidak dihuni.

Meski demikian, rumah tersebut tetap dijaga oleh pihak keluarga almarhum Jenderal M Jusuf.

Para keluarga Menteri Perdagangan Indonesia ke-19 masih ada di sekitar rumah pribadi tersebut.

Tampak juga rumah dalam keadaan kosong.

Beberapa bagian rumah terlihat lapuk. Dinding dan lantai kayu mulai bocor, tapi tetap berdiri kokoh.

“Sudah tidak ditinggali lagi. Keluarga dekat semua ada di Makassar dan di Jakarta. Kondisi kosong dan sudah mulai rusak,” kata Andi Raymond Amir yang juga keponakan Jenderal M Jusuf, Jumat (8/9/2023).

Sesekali cucu-cucu Jenderal M Yusuf masuk membersihkan halaman rumah agar tidak terlalu tinggi.

Rumah berada di atas bukit ini terlihat jelas oleh setiap warga yang melintas dari arah Sinjai menuju Bone.

Pohon palem dan kelapa menjulang tinggi di sekelilingnya.

Terdapat pula pohon asam besar yang sudah berumur puluhan tahun.

“Pohon asam itu masih sepeninggalan beliau," kata Andi Raymond Amir.

Tak ada fasilitas lain layaknya rumah adat lainnya di tempat lain.

Di bagian belakang terdapat vila lantai dua berdiri di atas bukit dari rumah Jenderal M Yusuf.

Vila separuh berdinding kayu bayam warna coklat tampak tertutup.

"Vila ini dibuka kalau keluarga dekat almarhum Pak Jenderal M Yusuf dari Jakarta dibuka dan ditempati," tutur Andi Raymond Amir.

Atau saat ada kegiatan keluarga di rumah tersebut.

Tamu-tamu pejabat Pemkab Bone atau petinggi Kodim Bone, dan Kodam dari Makassar.

Selain itu juga sesekali ada pelajar dan mahasiswa asal Makassar yang melakukan studi ilmiah.

Andi Raymond Amir mengungkap jika rumah pribadi Jenderal M Yusuf pernah rencana direhab oleh pemerintah dibawah koordinasi TNI.

Namun pihak keluarga belum menyetujui rencana pemerintah tersebut hingga saat ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved