Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demokrat Dilema, Gabung ke PDIP, Bentuk Koalisi Baru atau Gabung ke Prabowo, Hari Ini Rapat Internal

Kini DPP Partai Demokrat diagendakan menggelar konsolidasi internal setelah Anies Baswedan pilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai wakilnya.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Partai Demokrat kini sedang dilema setelah 'dibuang' Anies Baswedan dan Partai Nasdem sebagai calon wakil Presiden Koalisi Perubahan. 

Demokrat Lebih Cocok Dukung Prabowo

 Sementara itu Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, Demokrat harus melakukan kalkulasi secara matang dalam memilih koalisi agar tidak merasa dirugikan dan dikhianati lagi.

Namun menurut Ujang, Demokrat lebih cocok untuk gabung mendukung capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Sebab partai berlambang bintang mercy itu belum bisa bersatu dengan PDI Perjuangan.

Terkait hal itu, ia menjelaskan mengenai hubungan yang tidak baik antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Saya sih melihat bahwa kalau yang lebih bagus, yang lebih cocok ya kelihatannya (Demokrat) ke Prabowo. Karena hubungan tidak baik, tidak bagus antara SBY dan Mega itu ya belum bisa ketemu antara Demokrat dengan PDIP," kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (3/9/2023).

Ujang menuturkan, hubungan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus anak dari SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus anak dari Megawati, Puan Maharani memang terjalin dengan baik.

Namun hubungan kurang bagus antara kedua orang tua mereka tetap akan berpengaruh terkait koalisi.

"Walaupun kita tahu bahwa Puan dan AHY sudah bagus, tapi kan ayahnya belum. Jadi saya melihat itu juga berpengaruh," kata Ujang.

Lebih lanjut, Ujang menegaskan, soal Demokrat lebih cocok mendukung Prabowo.

Dijelaskannya, karena masih sama-sama keluarga besar purnawirawan TNI.

"2019 lalu AHY tidak jadi cawapresnya Prabowo, walaupun kecewa tapi dalam titik tertentu dengan Prabowo masih ketemu karena masih keluarga besar ya.

Mereka sama-sama keluarga besar purnawirawan TNI. Pak Prabowo jenderal, SBY juga sama jenderal. Jadi masih satu atap satu rumah, jadi masih bisa ketemu," jelas Ujang.

Meski demikian, Pengamat Politik itu mengatakan, baiknya agar publik menunggu keputusan dari Partai Demokrat.

Partai Demokrat diketahui menyatakan mencabut dukungan untuk Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan seiring dengan bergabungnya PKB ke koalisi NasDem.

Koalisi NasDem-PKB telah mendeklarasikan duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Anies-Cak Imin sebagai pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved