Opini
Urgensi Literasi bagi Generasi Z dan Alpha: Tantangan dan Harapan
Mengapa literasi penting bagi Generasi Z dan Alpha? Keduanya tumbuh di era digital, namun literasi tetap memiliki peran krusial.
Peringkat pertama oleh Firlandia dan peringkat terakhir atau ke-61 oleh Bostwana salah satu negara di kawasan Afrika.
Dalam menghadapi fenomena ini, dunia pendidikan memiliki peran sentral.
Sekolah, universitas, dan institusi pendidikan lainnya harus menyusun kembali kurikulum yang menekankan pentingnya literasi, bukan hanya sebagai keterampilan, tetapi sebagai budaya.
Di samping itu, keluarga juga memiliki peran yang tak kalah penting.
Membiasakan anak-anak membaca sebelum tidur, mengajak mereka ke perpustakaan, dan memberikan buku sebagai hadiah, adalah beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan.
Generasi Z dan Alpha, meski lahir dan besar di era digital, memiliki potensi besar.
Mereka adalah generasi yang paling adaptif terhadap teknologi.
Namun, tanpa literasi yang kuat, potensi itu akan sulit terwujud sepenuhnya.
Kita memang tidak bisa melawan arus perkembangan zaman, namun kita bisa, dan seharusnya, mengarahkannya.
Tidak ada yang salah dengan teknologi dan media audiovisual.
Yang menjadi soal adalah bagaimana kita mengimbanginya dengan budaya literasi yang kuat.
Sebagai bangsa yang besar, dengan sejarah dan budaya yang kaya, kita memiliki modal untuk melakukannya.
Literasi bukan hanya soal kemampuan membaca dan menulis, namun lebih jauh lagi, adalah tentang bagaimana kita sebagai bangsa memahami diri, masa lalu, masa kini, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dengan akar budaya yang sudah tertanam dan tekad semua pihak untuk terus mengembangkan budaya literasi, kita dapat memastikan bahwa bangsa ini tak hanya mampu bersaing di kancah global, tetapi juga berdiri sebagai bangsa yang bermartabat.
Yang terpenting, kita dapat mewujudkan cita-cita konstitusi untuk "mencerdaskan kehidupan bangsa".(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.