Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Urgensi Literasi bagi Generasi Z dan Alpha: Tantangan dan Harapan

Mengapa literasi penting bagi Generasi Z dan Alpha? Keduanya tumbuh di era digital, namun literasi tetap memiliki peran krusial.

Editor: Sudirman
Ist
Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor 2 Unismuh 

Keterampilan membaca dan menulis perlu terus ditingkatkan sehingga mampu menghadirkan kesadaran kritis dalam mempelajari dan atau mengasimilasi sesuatu yang baru dengan pengetahuan sebelumnya.

Dalam fungsinya, literasi dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam pemikiran seseorang guna mengembangkan budaya kritis untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan kompetitif.

Dalam konteks Indonesia, literasi sejatinya adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa ini.

Budaya tulis-baca telah ada sejak masa kerajaan-kerajaan Nusantara, meski tentu berbeda bentuk dan intensitasnya dengan zaman modern saat ini.

Namun, kemajuan zaman dan teknologi, seharusnya memperkuat bukan melemahkan literasi.

Sayangnya, dalam beberapa dekade terakhir, literasi Indonesia menghadapi tantangan besar.

Salah satu yang paling dominan adalah hadirnya media audiovisual.

Siapa yang dapat menyangkal keberadaan televisi, radio, dan kemudian internet dalam kehidupan sehari-hari kita?

Media-media ini memang menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam menyampaikan informasi, namun ironisnya, seringkali pula menyisakan ruang yang sempit bagi tradisi membaca dan menulis.

Penting untuk kita renungkan, apakah kita ingin generasi mendatang tumbuh dalam lingkungan yang lebih memilih konten audiovisual daripada buku?

Bila buku menjadi barang langka di masa depan, apa yang akan terjadi pada warisan budaya dan pengetahuan yang selama ini kita bangun?

Generasi Z, yang lahir pada tahun 1996 hingga 2009, dan Generasi Alpha yang lahir setelahnya, tumbuh di era digital.

Mereka akrab dengan smartphone, tablet, dan berbagai perangkat canggih lainnya sejak dini. Namun, meskipun mereka dijuluki "digital native", bukan berarti mereka terlahir dengan kemampuan literasi yang kuat.

Faktanya, literasi digital saja—kemampuan untuk memfilter informasi di dunia maya—masih sering menjadi tantangan bagi mereka.

Menurut data World’s Most Literate Nation oleh Central Connecticut State University, Indonesia berada pada peringkat ke-60 dari 61 negara yang diteliti.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved