Efek El Nino, Debit Air Bendungan Bili-bili di Gowa Mulai Menyusut

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Air di Bendungan Bili-bili yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), sedang mengalami penurunan drastis.

Debit air di bendungan tersebut menyusut akibat dampak dari fenomena El Nino atau musim kemarau yang berkepanjangan.

Bendungan Bili-bili terletak di perbatasan Kecamatan Bontomarannu-Parangloe dan Manuju.

Pantauan dilakukan pada Rabu (16/8/2023) sekitar pukul 12.30 Wita, menunjukkan bahwa bagian pinggir bendungan Bili-bili sudah mengering.

Saat melihat dari depan bendungan, air hanya terlihat di bawah bebatuan putih.

Biasanya, jika debit air normal, air mencapai batas antara bebatuan putih dan hitam.

Dua warga terlihat sedang memancing di area tersebut.

Namun, ketika melihat dari arah belakang Bendungan Bili-bili, khususnya di Kecamatan Manuju, tampak adanya sedimen endapan tanah, bebatuan, dan pasir yang mengering.

Petugas keamanan setempat mengungkapkan bahwa setiap orang yang ingin masuk ke area Bendungan Bili-bili harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ).

Ia menyatakan bahwa jarak dari jembatan ke bawah kira-kira 100 meter.

Baca juga: Dampak El Nino : Bone Soppeng Wajo Zona Merah!

"Normalnya biasanya air mencapai batas antara batu putih dan hitam. Saat ini, kondisi sudah termasuk kering karena airnya sudah di bawah batu hitam," ungkapnya.

Data terbaru yang diterima dari posko induk BBWS Pompengan Jeneberang menunjukkan elevasi bendungan Bili-bili pada pukul 14.00 Wita adalah 85,96 mdpl (volume = 95,273 juta m3). Berikut adalah data elevasi lainnya:

Elevasi normal: 99,50 mdpl (volume = 272,703 juta m3)

Elevasi waspada: 101,70 mdpl (volume = 295,049 juta m3)

Elevasi siaga: 102,60 mdpl (volume = 310,345 juta m3)