Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Economic Perspective

Mitigasi Risiko Ekonomi Global

The Global Risk Report tahun 2023 mengidentifikasi kurang lebih 30 risiko berpotensi dihadapi oleh perekonomian global.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/syarkawi rauf
Muhammad Syarkawi Rauf Dosen FEB Unhas dan Komisaris Utama PTPN IX Jawa Tengah. Syarkawi Rauf penulis tetap rubrik Tribun Economic Perspective. 

Namun demikian angka inflasi AS masih jauh lebih besar dibandingkan dengan target The Fed, bank sentral AS, sebesar 2 persen.

Hal ini mendorong The Fed secara konsisten menaikkan suku acuan dari 5 persen pada April 2023 menjadi 5,25 persen pada Mei 2023.

Tren kenaikan Federal Fund Rate (FFR) akan terus terjadi hingga inflasi AS turun menjadi sekitar 2 persen. Namun, tekanan inflasi semakin rendah yang tercermin pada persentase kenaikan FFR yang semakin kecil.

Kecenderungan yang sama juga terjadi pada perekonomian Zona Euro, yaitu mengalami pertumbuhan positif dalam dua kuartal secara berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi Zona Euro positif 1,8 persen pada kuartal keempat 2022 dan positif 1,3 persen pada kuartal pertama 2023.

Dimana perekonomian Zona Euro sangat tergantung pada empat perekonomian terbesar, yaitu Jerman yang menyumbang 29 persen, Perancis menyumbang 20 persen, Italia menyumbang 15 persen dan Spanyol berkontribusi 10 persen dari total GDP Zona Euro.

Pertumbuhan positif perekonomian Zona Euro ditopang oleh belanja rumah tangga yang berkontribusi 54 persen terhadap perekonomian Zona Euro. Sementara investasi berkontribusi 21 persen, pengeluaran pemerintah 20 persen dan net export berkontribusi 4 persen terhadap perekonomian Zona Euro.

Selanjutnya dari sisi inflasi, perekonomian Zona Euro juga mengalami tren yang menurun. Namun, angka inflasi Zona Euro masih jauh dari target European Central Bank (ECB) sekitar 2 persen.

Inflasi Zona Euro menurun dari 8,6 persen pada Januari 2023 menjadi 7 persen pada April 2023. Hal ini mendorong ECB menaikkan suku acuan dari 3,5 persen pada April 2023 menjadi 3,75 persen pada Mei 2023.

Sementara perekonomian China menunjukkan kinerja terbaik dibandingkan perekonomian AS dan Zona Euro.

Pertumbuhan ekonomi China meningkat secara tahunan dari 2,9 persen pada kuartal keempat 2022 menjadi 4,5 persen pada kuartal pertama 2023.

Pemulihan ekonomi China masih jauh dari ideal mengingat permintaan domestik dan luar negeri yang belum kembali kepada situasi sebelum pandemi Covid-19.

Perkembangan inflasi China juga semakin menurun yang mengarah ke deflasi. Dimana inflasi China pada Januari sebesar 2,3 persen menurun menjadi 1 persen pada Februari, 0,7 persen pada Maret, dan 0,1 persen pada April 2023.

Tren ini diikuti oleh penurunan suku bunga acuan dari 3,7 persen pada September 2022 menjadi 3 persen pada Mei 2023.

Lalu apa dampaknya terhadap Indonesia? Perkembangan perekonomian global yang semakin baik berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia dengan sejumlah risiko yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi, dan biaya utang tinggi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Nikah Massal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved