Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siswa Jatuh dari Lantai Delapan

Intel Datangi Rumah Pejabat Kemenhub Pasca Anaknya Tewas Jatuh dari Lantai 8 di SMP Swasta Makassar

Mereka berjumlah empat orang, datang dengan berpakaian sipil hitam-hitam menggunakan mobil Freed putih.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN
Suasana duka menyelimuti kediaman pejabat Kementerian Perhubungan Dr Benny Nurdin Yusuf di Perumahan Taman Gosyen, Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (24/5/2023) malam.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Sejumlah personel Intel Polda Sulsel, mendatangi rumah almarhum Basman Nafa Yasykura, di Komplek Taman Gosyen, Jl Hertasning, Makassar, Selasa (30/5/2023) siang.

Basman adalah siswa kelas VIII SMP swasta di Kecamatan Ujung Pandang, yang meninggal dunia setelah dikabarkan jatuh dari lantai delapan, Rabu pekan lalu.

Mereka berjumlah empat orang, datang dengan berpakaian sipil hitam-hitam menggunakan mobil Freed putih.

Mereka datang sekira pukul 14.00 Wita dan berbincang dengan ayah Basman yang merupakan pejabat Kementerian Perhubungan, Dr Benny Nurdin Yusuf.

Setelah lebih kurang dua jam berbincang, personel berpakaian kaos hitam-hitam dan seorang yang berpakaian kemeja kotak-kotak cokelat itu, keluar sekira pukul 16.30 Wita.

Seorang diantaranya membawa map, seorang lainnya membawa tiga kotak pelastik.

Saat dihampiri wartawan, mereka enggan memberi keterangan lalu bergegas ke dalam mobil.

Benny Nurdin Yusuf yang ditemui seusai pertemuan itu mengatakan, kedatangan personel Intel tersebut untuk memantau penanganan kasus kematian Benny Nurdin Yusuf.

"Tadi ada dari Ditintelkam Polda Sulsel, tiba-tiba datang, disampaikan bahwa ada dari polisi," kata Benny saat ditemui.

"Beliau (personel Intel) menyampaikan bahwa ada perintah dari pimpinannya terkait kasus ini perlu dipantau," sambungnya.

Selain itu, lanjut Benny, dirinya ditanyai ihwal kematian Basman Nafa Yasykura.

"Sehingga kedatangan beliau-beliau untuk menanyakan seputar kematian anak saya," jelasnya.

Kejanggalan yang didapati keluarga 

Salah satunya, sepatu yang dikenakan berada di mushalla sekolah.

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di musholah, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," ujar Andy Setiadi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved