Profil Chusnunia Chalim Wagub Lampung Diperiksa KPK Besok, Kasus Mirip Andhi Pramono, Eksis Era SBY
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah diajukan.
Pada tangkapan layar chat, Nunik terlihat membalas spam tersebut.
"Jangan hubungi saya lagi atau saya laporkan polisi!!!"
Wagub Lampung sendiri heran pihak pinjol tidak mengkonformasi terlebih dulu nomornya, padahal nomor itu untuk kepentingan publik.
"Parah ya. Nomor kita dijadikan kontak urgent peminjam pinjol, dan kita tidak dikonfirmasi," kata Nunik saat dihubungi melalui pesan Instagram, Minggu (17/10/2021) malam.
Tak kenal dengan peminjam, tapi nomor di-save
Nunik mengaku tidak mengenal nama orang maupun nomor ponsel yang dimaksud oleh debt collector tersebut.
Karena itu, Nunik pun bertanya-tanya kenapa sampai nomor ponselnya yang dijadikan penanggung jawab pinjaman."
Makanya itu, aneh. Persoalannya kita ini kan pelayan publik. Nomornya memang 'agak dikenal'. Banyak yang nge-save nomor kita," kata Nunik.
Nunik pun memblokir nomor debt collector yang menghubunginya itu.
"Sudah saya blokir nomornya," kata Nunik.
Profil dan biodata Chusnunia Halim
Perempuan akrab disapa Nunik ini lahir 12 Juli 1982 di Karang Anom, Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Ia adalah putri pertama dari pasangan KH Abdul Halim dan Kholisoh.
Masa kecilnya dihabiskan di Jawa Tengah bersama keluarganya. Usai lulus kuliah di IAIN Wali Songo Semarang pada tahun 2005, barulah ia hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah pasca sarjana.
Lulus sarjana, Nunik melanjutkan kuliah dua program magister, yaitu S2 Ilmu Politik Universitas Nasional dan S2 Kenotariatan di Universitas Indonesia. Ia lulus 2011.
Belum puas dengan ilmu tersebut, ia kembali ke kampus untuk melanjutkan jenjang pendidikan S3 di University Malaya, Kuala Lumpur.
Karier Politik Chusnunia Chalim
Karier politiknya bisa dikatakan dimulai ketika menjadi mahasiswi dengan aktif berorganisasi.
Pada tahun 2001-2002 ia bergabung menjadi sekretaris pada Divisi Redaksi Jurnal Justisia di Semarang.
Berlanjut menjadi Kepala Divisi Eksternal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Tengah di tahun 2004.
Nunik resmi menjadi kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah 2004 lalu.
Ia langsung dipercaya menjadi Kepala Administrasi dan Keuangan dari Fraksi PKB di DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2004-2005.
Setelah itu ia diangkat menjadi staf kepengurusan DPP PKB di Jakarta untuk di tahun 2005-2008.
Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Nunik pernah diperbantukan menjadi staf Khusus Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu pada tahun 2007.
Kala itu ia dipercaya menjadi Koordinator Zona di Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.
Pada Pileg 2009, Nunik terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
Kemudian di Pileg 2014 kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019, dan bertugas di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada September 2015, Nunik mengundurkan diri dari DPR karena hendak melaju di Pilkada menjadi Bupati Lampung.
Menang mutlak dengan raihan suara 54,07 persen, ia menjadi perempuan pertama yang menjadi pemimpin di pulau Sumatera.
Baru dua tahun menjabat, Nunik dipinang Arinal Djunadi sebagai pendamping di Pilgub Lampung 2018.
Meski ada beberapa pinangan, namun ia memilih bersanding dengan Arinal Djunaidi. (*)
Jumat Keramat KPK, Tersangka Kuota Haji Diumumkan? Eks Menag Yaqut Sudah Dicegah Keluar Negeri |
![]() |
---|
Dalang Penangkapan Immanuel Ebenezer Terdeteksi, Eks KPK Sebut Orang Dekat |
![]() |
---|
Prabowo Malu Usai Noel Kader Gerindra Ditangkap KPK Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Integritas Kepemimpinan: Benteng Terakhir Lawan Korupsi |
![]() |
---|
Bupati Sudewo Fiks Diberhentikan Bukan Karena Demo Tapi Jika Ini Terjadi, Kasus di KPK Sudah Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.