Tips Mengantisipasi Kolesterol Naik Pasca Lebaran

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribunner, Tribun Timur kembali menggelar podcast dengan tema 'Antisipasi kolesterol naik pasca lebaran.

Program ngobrol sehat ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Tribun Timur, Kamis (27/4/2023)

Dipandu oleh host Tribun Timur, Fiorena Jieretno.

Ngobrol sehat kali ini mengundang narasumber, Dokter Fungsional Madya BPSDM Sulsel, Dr dr Ampera Mattippana.

Dr dr Ampera Mattippana membeberkan cara mengantisipasi dan mencegah kolesterol naik.

Pertama dengan olahraga. Tentunya dengan olah dapat mengantisipasi kolesterol naik.

Tetapi kata dia, olahraga dengan baik, benar, teratur dan terukur (BBTT). 

"Harus dengan olahraga tapi latihan dengan baik, benar, teratur dan terukur atau yang biasa kita sebut BBTT," ujarnya.

Selain olahraga, asupan makanan yang baik dan teratur juga dapat mengantisipasi kolesterol naik.

Asupan yang dapat mengantisipasi kolesterol naik seperti, memperbanyak makanan serat, buah, sayuran dan lainnya.

"Selain olahraga, asupan juga penting mengantisipasi kolesterol naik. Kita harapkan banyak mengkonsumsi yang berserat, buah, sayuran dan lainnya," bebernya.

Menurutnya mengkonsumsi minuman fiber yang mengandung serat juga baik untuk mencegah kolesterol naik.

"Tidak apa-apa, tidak masalah. Tapi harga cukup mahal. Jadi tergantung seseorang kesanggupannya saja," ucap dr Ampera

dr Ampera juga membeberkan kandungan  yang dapat menurunkan kolesterol.

Di antaranya, omega-3, kopi, cokelat, kacang-kacangan serta kayu manis.

"Orang-orang yang mengkonsumsi kopi juga bagus menurunkan kolesterol. Terus cokelat, kayu manis, kacang-kacangan atau nabati juga dapat menurunkan kolesterol," katanya.

"Catatan pentingnya menurunkan atau mengantisipasi kolesterol, makan-makanan buah atau sayur buah, menghindari stres, pola tidak yang baik dan teratur, menjaga keseimbangan berat badan, injek tubuh, dan BBTT," pungkasnya

"Bagi yang mengkonsumsi obat kolesterol harus berdasarkan dengan resep dokter karena obat pada prinsipnya adalah racun. Tentu ada efek samping atau komplikasi dan sebagainya. Dokter lah yang diberikan kepercayaan yang menilai, cocok, dan tidak. Tetapi secara natural pembudayaan pola hidup aktivitas yang baik, terukur dan teratur adalah  draf of choice atau ada juga istilah lainnya yakni olahraga adalah obatnya," sambungnya.

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli