Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngobrol Sehat

Dinas Kesehatan Sulsel Ungkap Bayi Prematur Berpotensi Stunting

Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam program Ngobrol Sehat Tribun Timur.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rosmini Pandin di Tribun Timur 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rosmini Pandin mengungkap penyebab anak atau bayi lahir dengan prematur.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam program Ngobrol Sehat Tribun Timur.

Program ini bertema Cegah Stunting saat Masa Kehamilan di Provinsi Sulsel, ditayangkan lewat YouTube dan Facebook Tribun Timur, Senin (30/1/2023).

Rosmini menjelaskan, bayi yang terlahir prematur beratnya pasti lebih rendah atay kurang dari 2.500 gram.

Rata-rata bayi prematur memiliki berat 1.500 gram.

Bayi yang terlahir secara prematur kata Rosmini sangat dekat dengan stunting karena beratnya sudah rendah.

"Dari masalah itu kita bekerjasama melakukan kegiatan namanya aksi bergizi, disini kolaborasi semua pihak dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui," ucapnya.

"Kita lakukan gerakan untuk meminum tambah darah. Ada juga gerakan tiap Jumat dengan sasaran anak sekolah dari umur 12-18 tahun, mudah-mudahan dengan kegiatan itu kita bisa cegah  sebelum dia hamil," sambungnya.

Diketahui, masalah stunting masih menjadi perhatian pemerintah.

Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.

Targetnya, menurunkan angka stunting dari kondisi 24,4 persen tahun 2021 menjadi 14 persen tahun 2024. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya.

Stunting merupakan salah satu penyebab terhambatnya upaya untuk mewujudkan SDM unggul

Stunting yang terjadi pada masa anak selain menghambat pertumbuhan, juga mempengaruhi kemampuan kognitif dan perkembangan motorik.

Bahkan mempengaruhi kesehatannya  ketika masa dewasa. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved