Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wabup Luwu Meninggal Dunia

Anak Mendiang Syukur, Dhevy Bijak Jadi Pengganti To Makaka Bolong

Mendiang Syukur dimakamkan di kampung halamannya di Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Luwu.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI
Prosesi pemakaman mendiang Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak dilaksanakan hari ini, Selasa (11/4/2023). Dhevy Bijak berfoto dengan Sekda Luwu H Sulaiman. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Prosesi pemakaman mendiang Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak dilaksanakan hari ini, Selasa (11/4/2023).

Mendiang Syukur dimakamkan di kampung halamannya di Desa Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Luwu.

Meninggalnya mendiang Syukur menjadi luka mendalam warga Luwu.

Syukur diketahui merupakan salah satu generasi Colli' Lirennuanna atau generasi yang diharapkan Kedatuan Luwu.

"Saya jelaskan sedikit, jadi mendiang almarhum Syukur ini merupakan pemangku adat Tomakaka. Jadi kalau boleh saya istilahkan, dalam Kedatuan Luwu ada namanya Colli' Lirennuanna atau generasi yang diharapkan, beliau adalah salah satunya," jelasnya Pemangku adat Luwu Maddika Bua Syaifuddin Kaddiraja.

Dirinya menambahkan, karena statusnya sebagai Tomakaka, sebelum Syukur dikebumikan, perlu diadakan pemangku adat yang baru.

Sehingga prosesnya, memakan waktu yang cukup lama sesuai jadwal yang beredar.


"Prosesnya memang seperti itu, jadi sebelum almarhum dikebumikan, perlu diadakan pemilihan pengganti Tomakaka yang baru," pungkasnya.


Untuk saat ini, pengganti mendiang Syukur sebagai Tomakaka telah diputuskan.


Anak dari almarhum Syukur yakni Dhevy Bijak menjadi pengganti ayahnya sebagai Tomkaka Bolong.


Hal ini disampaikan langsung oleh Kadis Parawisata Luwu Tandi Raja kepada Tribunluwu.com.


"Yang menggantikan almarhum sebagai Tomakak Bolong itu anaknya sendiri Dhevy Bijak," ujarnya.


Dirinya menambahkan, sementara itu untuk jabatan adat Pangngulu Kada se-Illqn Batu masih akan dirundingkan melalui proses adat.


"Pangngulu Kada se Illan Batu, masih akan di bicarakan kemudian atau istilah adatnya di palan pa banua jolo," tutupnya.

 


Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved