Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wabup Luwu Meninggal Dunia

Penjelasan Pemangku Adat Kedatuan Luwu Tentang Tradisi Pemakaman Syukur Bijak

Pernah suatu ketika, Syukur Bijak mempertanggungjawabkan kesalahan keluarganya di Istana Datu Luwu, Palopo.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Pemangku adat Kedatuan Luwu Madika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja. Madika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja menjelaskan terkait tradisi pemakaman Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Seorang pemangku adat Kedatuan Luwu, Madika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja, menjelaskan terkait tradisi pemakaman Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak.

Menurutnya, pemakaman dilakukan secara adat pasalnya Syukur merupakan salah satu generasi Colli' Lirennuanna atau generasi yang diharapkan Kedatuan Luwu.

"Saya jelaskan sedikit, jadi mendiang almarhum Syukur ini merupakan pemangku adat Tomakaka. Jadi kalau boleh saya istilahkan, dalam Kedatuan Luwu ada namanya Colli' Lirennuanna atau generasi yang diharapkan, beliau adalah salah satunya," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (8/4/2023).

Karena statusnya sebagai Tomakaka, sebelum Syukur dikebumikan, perlu diadakan pemangku adat yang baru.

Sehingga prosesnya, memakan waktu yang cukup lama sesuai jadwal yang beredar.

"Prosesnya memang seperti itu, jadi sebelum almarhum dikebumikan, perlu diadakan pemilihan pengganti Tomakaka yang baru," pungkasnya.

Syaifuddin menambahkan, meninggalnya Syukur membawa luka tersendiri bagi Kedatuan Luwu.

Bahkan pernah suatu ketika, Syukur Bijak mempertanggungjawabkan kesalahan keluarganya di Istana Datu Luwu, Palopo.

Di situ, mendiang Syukur melakukan adat Mappasala Ale bertanggung jawab atas kesalahan keluarganya itu.

"Saya mau katakan beliau ini adalah pejuang adat Luwu, karena dia sangat mempertahankan tatanan adat walaupun dia berada di birokrasi pemerintahan," katanya.

"Saya ingat, waktu salah satu keluarganya yang membuat kesalahan Kedatuan, dia yang bertanggung jawab menerima sanksi Mappasala Ale di istana. Bayangkan padahal dia sudah jadi wakil bupati, jadi memang Kedatuan Luwu sangat kehilangan sosok beliau," ucapnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved