Opini
Beri Resep Orang Tua Bacakan Buku ke Anak, Sebuah Inovasi Perpustakaan Ibu Anak Kabupaten Maros
Hanya dengan ibu-ibu yang memiliki minat baca yang kuat akan mewujudkan anak-anaknya menjadi anak yang gemar membaca.
Karena itu, penulis memberi apresiasi tinggi kepada Bupati Maros, Chaidir Syam yang dengan kesadarannya yang tinggi secara khusus menggagas hadirnya Perpustakaan Ibu dan Anak di Kabupaten Maros.
Tujuannya, menumbuhkan minat dan keinginan yang kuat disertai usaha seseorang untuk membaca.
Hanya dengan ibu-ibu yang memiliki minat baca yang kuat akan mewujudkan anak-anaknya menjadi anak yang gemar membaca.
Konsep perpustakaan ibu dan anak yang lokasinya berdiri sendiri di jalan Poros Maros Pangkep, menjadi identitas kalau konsep pendidikan ala Jepang, Kyoka Mama yaitu melibatkan anak dan orang tuanya ikut serta belajar di perpustakaan telah hadir pertamakali di Kabupaten Maros.
Salah satu inovasinya, dengan membuka kelas Parenting Literasi yang diinisiasi Bunda Baca Maros, Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir dengan salah satu mentor pengajarnya adalah penulis.
Benarlah, kata Frymeir menyebutkan tujuh faktor mempengaruhi perkembangan minat bacaseseorang, di antaranya pengalaman ibu-ibu sebelumnya.
Seorang ibu punya minat baca tinggi karena aspek pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya tentang pentingnya membaca dalam sebuah keluarga.
Caranya, membuat kegiatan membaca sebagai bagian penting dalam sebuah keluarga. Setiap keluarga punya agenda setiap hari Sabtu berkunjung ke mall.
Saat berkunjung ke mall ibu-ibu juga mestinya punya agenda berkunjung ke toko buku, selain membeli dan membaca buku sekaligus sarana membiasakan diri berkunjung ke toko buku.
Ketiga, kurangnya kesungguhan mengerjakan kedua faktor di atas. Orang yang suka membaca buku, menaruh perhatian pada berita dan informasi tentang buku.
Caranya, mereka suka membaca resensi buku-buku baru yang setiap Minggu yang ada di berbagai media.
Berikutnya, pengalaman membaca sangat menentukan, memberikan strategi dan teknik pada seseorang menilai sebuah buku.
Semakin banyak membaca, semakin menguasai penggunaan bahasa yang baik, bertutur logis dan runtut.
Kesungguhan membaca tumbuh karena adanya perhatian, ada rasa suka, ada penghargaan pada buku-buku yang dipilih. Biasanya orang tua yang suka membaca selalu saja santai memilih bacaan buat anak-anaknya di toko buku.
Kami yakin dan percaya dengan kebiasaan membaca yang tumbuh di kalangan kaum ibu-ibu, bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia anak-anak di rumah.
Bukankah kita butuh ibu-ibu yang suka membaca buku? Hanya ibu yang suka membaca buku di rumah, akan melahirkan generasi muda yang cerdas, mandiri dan tangguh dalam hidupnya.
Karena itu, Gerakan Ibu Suka Membaca adalah gerakan kebudayaan yang tumbuh dari rumah tangga.
Semoga...(*)
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.