Balap Liar
Balap Liar Marak, Pakar Sosiologi UNM Idham Irwansyah: Ada Keterbatasan Wadah Eksistensi Remaja
Biasanya, selama masuk puasa, antusias remaja untuk balapan liar meningkat di waktu sehabis salat subuh dan malam hari..
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Fenomena balapan liar oleh remaja selama bulan suci Ramadan semakin menjadi-jadi.
Di beberapa daerah bahkan, terdapat korban jiwa akibat ikut trek-trekan di jalan.
Biasanya, selama masuk puasa, antusias remaja untuk balapan liar meningkat di waktu sehabis salat subuh dan malam hari.
Pakar sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM) Idham Irwansyah pun angkat bicara.
Menurutnya, balap liar oleh remaja merupakan ajang eksistensi diri menuju kedewasaan.
Hanya saja, para remaja memiliki keterbatasan wadah untuk mengapresiasi apa minat dan bakat yang ia miliki.
Baca juga: Balap Liar Resahkan Warga, Berikut 7 Langkah Antisipasi Kapolres Wajo AKBP Fatur Rochman
"Balapan liar merupakan fenomena yang jamak ditemukan setiap bulan ramadhan di hampir semua daerah. Balapan liar melibatkan remaja atau anak di bawah umur yang sementara proses transisi menuju kedewasaan," ujarnya kepada Tribunluwu.com, Selasa (28/3/2023).
"Usia yang identik dengan kebutuhan eksistensi atau menunjukkan jati diri, hanya saja kemudian menjadi persoalan karena balapan liar dijadikan sebagai arena untuk menunjukkan dirinya," sambungnya.
Karena belum memasuki kematangan cara berpikir, para remaja sambung Idham Irwansyah, bisa saja merugikan nyawa dirinya dengan orang lain.
Pasalnya, para remaja tersebut belum bisa memperhitungkan dampak negatif dari apa yang mereka lakukan di jalan.
"Perilaku yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan masyarakat lainnya, utamanya pengguna jalan," ujar Idham Irwansyah.
Setidaknya ada tiga penyebab menurut Idham Irwansyah menjadi penyebab tingginya angka balapan liar selama Ramadan.
"Pertama lingkungan sosial yang abai, mulai dari keluarga hingga lingkungan yang lebih luas. Kedua, waktu luang remaja lebih banyak di bulan ramadhan, sekolah libur dan tidak diisi dengan aktifitas keagamaan atau aktifitas positif lainnya," pungkasnya.
"Secara teroritik, perilaku remaja lebih banyak dipengaruhi oleh teman sebaya. Ketiga, karena lingkungan abai & punya waktu luang sehingga ramadhan selalu dijadikan sebagai momentum untuk balap liar. Mungkin, balapan di bulan-bulan lain dianggap sebagai latihan dan puncak kompetisinya ada di bulan Ramadan," tutupnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Balap Liar Marak di Jalur Dua Belopa, 25 Motor Diamankan |
![]() |
---|
Belasan Remaja Terjaring Balap Liar Maros, 19 Motor Diamankan Polisi |
![]() |
---|
14 Anggota Polsek Bulukumpa Terima Reward Usai Amankan 82 Motor Terlibat Balap Liar |
![]() |
---|
57 Motor dan 1 Mobil Diamankan dalam Aksi Balap Liar di Cenrana Bone |
![]() |
---|
Balap Liar di Maros Semakin Resahkan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.