Amran Sulaiman Makan Siang Bareng Mahasiswa Unhas, Ajak Magang di Perusahaan Tiran Group
Andi Amran Sulaiman memotivasi puluhan mahasiswa Unhas tampil jadi pemimpin bangsa hingga jadi pengusaha sukses kelak
Amran menceritakan, lahir dari keluarga sederhana.
Ia sama seperti para mahasiswa Unhas itu pada 35 tahun lalu, tinggal di kost-kostan sederhana.
Di kamar kostnya ia hanya memiliki tempat tidur pemberian orang lain. Kasurnya berjamur, tidak memiliki kendaraan, jadi bahan olok-olok.
Amran menjadikan kemiskinan dan hinaan itu menjadi obat bagi dan motivasi melangkah maju. Tekad kuatnya keluar dari garis kemiskinan tak bisa dibendung. Amran giat belajar, fokus menjadi orang sukses.
Singkat cerita, hasil penelitian racun tikus miliknya berbuah manis. Dari sini pria asal Kabupaten Bone, Sulsel itu menapaki kesuksesan.
Puluhan anak usaha di bawah bendera Tiran Group yang didirikannya menjadikannya sebagai salah satu pengusaha tersukses nasional.
Pada 2014 Andi Amran Sulaiman dipercaya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjabat Menteri Pertanian.
Banyak terobosan kebijakan di luar nalar ia telurkan. Khususnya menjadikan bangsa ini berdaulat dan disegani negara maju.
"Saya miskin 36 tahun, selebihnya lumayan.. Dulu saya makannya jagung. Hidup susah. Pahit banget jadi miskin, kasur jamuran, bantalnya tanpa sarung. WC dan sepitengnya tembus kebun kangkung. Saya makan kangkung itu," tuturnya blak-blakan.
Kalau Allah SWT beri rejeki, lanjut Amran, kita bisa leluasa berbuat untuk umat, membantu anak yatim piatu, fakir miskin, orang tua jompo dan membuka banyak lapangan pekerjaan.
"Jujur aku kesepian. Aku ingin ada generasi berikutnya yang melebihi kecepatan saya. Jika ada 100 saja mahasiswa Unhas, bisa dahsyat. Indonesia akan terguncang," serunya.
Dengan pencapaian dan anugerah melimpah dari Tuhan, Amran hanya ingin kerja sosial.
"Ketika Anda suka bantu orang maka anda akan mencari semua hal sehingga bisa lebih banyak membantu," ungkap Founder Tiran Group dan AAS Foundation itu.
Ulfa, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sejarah Unhas tak mengira Andi Amran yang baru pertama kali ditemuinya sebagai orang yang rendah hati, sederhana dan terbuka dengan siapa saja.
Saat mendapat undangan silaturahmi dengan Ketua IKA Unhas tersebut, Ulfa sebelumnya memutuskan tidak hadir karena tak ingin terseret dalam kepentingan apapun.
"Awalnya saya kira akan mengarah ke pembicaraan serius. Saya merasa tidak ditunggangi apapun termasuk politik. Saya menghormati beliau. Bahwa hidup itu proses. Ternyata setelah berjumpa langsung orangnya humble, asyik. Orangnya santai. Jauh di luar perkiraan saya," kata Ulfa.
Mahasiswa Unhas Ciptakan Namelo, Patch Antinyamuk Alami untuk Cegah DBD |
![]() |
---|
WR III UNM Soroti Aksi BEM di PKKMB: Sudah Ada Sesi Khusus, Kenapa Menerobos? |
![]() |
---|
Unhas Gandeng LSP LAN Jakarta Tingkatkan Kompetensi Analis Kebijakan, Sertifikasi Tertinggi Level 9 |
![]() |
---|
Baharuddin Kenang Aswar Hasan: Religius, Rendah Hati, Rajin Baca Buku |
![]() |
---|
Sosok Akbar Kurir Makanan di Sinjai Sukses Raih Magister Pendidikan Agama Islam di Usia 24 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.