Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

AGH Abdurrahman Ambo Dalle dan Pendidikan Memanusiakan Manusia

Penulis sepenuhnya percaya, keaktifan Gurutta dalam pendidikan adalah bukti keinsyafan beliau dalam memanusiakan manusia.

dok Hery Syahrullah
Hery Syahrullah-Ketua Umum PP Ikatan Mahasiswa DDI 

Dalam aspek logika, Gurutta adalah sosok yang cerdas dan berwawasan ilmiah. Buktinya, ada beberapa karya tulis yang lahir dari hasil pengkajiannya.

Di antaranya, Kitab Al-Qaul al-Shadiq fi Ma’rifat al-Khaaliq, Hilyah al-Syabaab fi Ilm al-Akhlaq wa al-Adaab, Mursyid al-Thullab fi Ilm Ushul al-Fiqh, Al-Mufradat al-Arabiyah, Maziyyah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, dan lainnya.

Dalam aspek etika, tidak perlu ditanya. Gurutta Ambo Dalle adalah sosok yang senantiasa memberikan pengajaran kepada santrinya bahwa akhlak mesti selalu ditempatkan di atas segalanya, sebagaimana Ibnu Arabi mengatakan bahwa adab itu di atas ilmu.

Tak ada guna berilmu dan berpangkat tinggi, jikalau kesombongan dan egoisme bersarang dalam hati. Mungkin itulah yang menjadi sebab, Gurutta tidak merasa keberatan belajar dengan sosok guru yang secara usia jauh lebih muda darinya.

Dalam aspek estetika, Gurutta adalah sosok yang amat mencintai seni dan keindahan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya karya yang telah ditorehkan oleh beliau dalam bidang tersebut.

Baik itu berupa kaligrafi maupun lagu. Karya kaligrafi yang paling populer dari beliau adalah gambaran tentang nama-nama Ashabul Kahfi, tujuh pemuda beriman yang dikisahkan Allah dalam al-Quran.

Sedangkan karya lagu yang diciptakan oleh beliau tak kalah populernya. Sebab, masih bisa dinikmati di berbagai kanal media hingga hari ini. Di antara lagu ciptaan beliau itu adalah Sempajang’e, Miraje’, Ompokenna Uleng’e, dan lainnya.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, tak bisa dipungkiri bahwa salah satu strategi Gurutta Ambo Dalle dalam menggerakkan pendidikan adalah dengan meneladankan penggunaan kecenderungan positif yang ada dalam diri manusia. Baik itu dalam aspek logika, etika dan estetika.

Hanya saja, misi untuk membangkitkan kecenderungan positif manusia itu tak boleh berjalan sendirian. Mesti diikutsertakan dan diringi juga dengan misi mengubur kecenderungan negatif manusia.

Dalam Al-Quran, Allah Swt berulang kali mengingatkan kepada manusia agar berhati-hati dalam menjalani perannya sebagai khalifah di dunia, sebab ada kehadiran naluri negatif yang sedia setiap saat menggagalkan misi suci manusia.

Salah satu di antaranya, Innahuu kaana Dzaluuman Jahuulaa (Sesungguhnya manusia itu teramat zalim dan bodoh). Dzalim dikarenakan cenderung sombong dan susah mengamalkan ilmunya, bodoh dikarenakan sering kali enggan untuk belajar dari kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya. 

Lewat gerakan pemassifan pendidikan dari berbagai tingkatan yang diusung oleh Gurutta, kecenderungan-kecenderungan negatif itu ditutup rapat-rapat ruang kebangkitannya, sehingga potensi positif yang  bersarang dalam hati manusia bisa berkuasa dengan leluasa.

Berangkat dari misi suci ini, pencetakan kader-kader melalui gerakan pendidikan yang diusung oleh AGH Abdurrahman Ambo Dalle, masih terus berlanjut hingga usia organisasi besutannya (DDI) kini menginjak 76 tahun. Bahkan, akan terus berlanjut hingga dunia tak lagi terikat oleh ruang dan waktu. (*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved