Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Toko Pecah Belah Terbakar

Cerita Warga Sekitar Toko Grosir Pecah Belah di Maros, Mengungsi ke Masjid karena Takut Api Membesar

Warga sekitar yang mengungsi pun memiliki cerita pilu sebab terpaksa harus bermalam di masjid Nurul Jihad yang hanya beralaskan karpet.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Sejumlah warga Kelurahan Bontoa terpaksa mengungsi lantaran kebakaran hebat yang menimpa toko grosir pecah belah di Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (19/2/2023). Mereka mengungsi karena takut api makin membesar. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Ratusan warga di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai terpaksa mengungsi lantaran kebakaran hebat yang menimpa toko grosir pecah belah di Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (19/2/2023).

Toko ini berlokasi tepat di tengah pemukiman padat penduduk.

Warga sekitar yang mengungsi pun memiliki cerita pilu sebab terpaksa harus bermalam di masjid Nurul Jihad yang hanya beralaskan karpet.

Ramlah (47) misalnya ia harus mengungsi bersama tujuh keluarganya sebab ia masih takut api akan kembali membesar.

“Kemarin saya kasih keluar barang yang bisa diselamatkan, karena rumah saya dengan toko pecah belah itu hanya berbatasan dengan dinding, makanya kemarin saya sempat juga menyiram dinding rumahku pakai air galon, tapi bagian atap sempat terbakar,” katanya, Senin, (20/2/2023).

Ia menceritakan sekitar pukul 15:30 Wita kemarin ia melihat asap hitam dari toko tersebut.

“Makanya kami langsung menghubungi pemadam kebakaran,” ucapnya.

Ia dan beberapa warga lainnya pun segera memberi tahu warga bahwa ada kebakaran.

“Namun, api menyebar lebih cepat dari perkiraan,” katanya.

Warga lainnya Andi Nunu mengaku tidak mengetahui dari mana sumber api berasal. 

Saat api belum menjalar membakar toko, dia hanya fokus menyematkan barang barang yang ada dirumahnya.

“Bahkan saya hanya bisa menyiram dinding rumah saya, agar tidak dilalap api, saking paniknya,” ujarnya.

Pantauan Tribun Timur di lapangan hingga saat ini suara sirine pemdam pun masih terus berdatangan beradu dengan teriakan warga yang meminta masyarakat membuka akses masuk menuju toko tersebut.

Selain di Masjid Nurul Jihad, warga juga mengungsi di Lapangan dan juga di Masjid Tamarampu.

Toko grosir barang pecah belah, Al-Fikri yang berada di Batangase, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai yang terbakar, Minggu sore kemarin, hingga saat ini masih terbakar. 

Api mulai berkobar sekitar pukul 15.00 Wita kemarin.

Baca juga: Nyaris 22 Jam, Api di Toko Grosir Pecah Belah di Batangase Maros Masih Berkobar

Baca juga: Pemadaman Api di Toko Grosir Pecah Belah di Maros Memakan Waktu 22 jam, 5 Personel Damkar Tumbang

Pantauan Tribun Timur di lapangan, api masih melahap beberapa bagian bangunan tersebut hingga pukul 12.00 Wita.

Puluhan petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berjuang memadamkan api, yang telah menyala selama 22 jam tersebut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Maros Jufri mengatakan untuk memadamkan api tersebut, Damkar Maros harus dibantu oleh Pemdam Kebakaran dari Kabupaten Pangkep dan Kota Makassar. 

"Ada beberapa mobil pemadam kebakaran yang diturunkan. Kita juga mendapatkan bantuan mobil pemadam Kebakaran dari Kabupaten Pangkep, Makassar, Angkasa Pura, PT Semen Bosowa, dan Auri," ujarnya, Senin (20/2/2023).

Dia merinci, jumlah armada pemadam kebakaran yang diturunkan berjumlah sekitar 38 mobil pemadam kebakaran dikerahkan. 

"Jumlahnya 38 kendaraan. 11 mobil pemadam dari Maros, 20 dari Makassar, 3 dari Pangkep, 3 dari Angkatan Udara, 1 dari semen Bososwa," terangnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved