Headline Tribun Timur
Dokter dari Unhas ke Turki Hari Ini
Tim Dokter dari Unhas tersebut adalah dr M Harduian Bauski, dr Muh Phetrus Johan, dr M Sakti, dan dr Jauna Arifin.
"Tim yang akan melakukan evakuasi ke Diyarbakir juga akan mencari warga kita ini," ujarnya.
Dubes Iqbal melaporkan, cuaca di Turki saat ini juga sangat ekstrem dan terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan. Namun perwakilan RI bersama pemerintah Turki terus memaksimalkan upaya evakuasi.
"Diperkirakan lebih dari 10 ribu bangunan hancur," ungkapnya.
KBRI Ankara mengirimkan bantuan kemanusian berupa satu kontainer makanan instan yang dapat dikonsumsi para korban gempa.
Satu kontainer itu berupa mie instan sebanyak 2000 boks, serta kompor gas portable untuk membuat air panas.
Iqbal menjelaskan terjadi panic buying di Turki pascagempa bumi 7,8 magnitude, sehingga bantuan yang bisa dikumpulkan KBRI dalam waktu satu hari kemarin adalah makanan instan."Kita sudah coba ke beberapa tempat untuk mencari selimut, semua sudah habis," kata Iqbal.
Akan tetapi di rombongan KBRI akan membawa sekitar 300 selimut yang nanti akan dibagikan langsung kepada WNI yang membutuhkan di wilayah bencana.
Sekira akan ada empat Tim KBRI Ankara yang sedang menuju lokasi bencana gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik ke Ankara.
Adapun lima titik tersebut yakni di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir.
"Karena tidak semua WNI dievakuasi. Ada yang memilih untuk tetap tinggal, tapi kita akan memberikan logistik termasuk selimut untuk mereka," ujarnya.
Baca juga: Gempa Bumi 5,2 SR Terkini di Banten Hari Ini, Terasa di Jakarta dan Tangerang
Baca juga: Menhan Ukraina Klaim Rudal Rusia Kian Menipis, Iskander Sisa 119, Kalibr Tinggal 229
Mengenai tim tanggap darurat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah Indonesia masih membahas hal tersebut dengan kementerian/lembaga terkait.
Kemlu mencatat antusiasme beberapa organisasi nonprofit yang siap untuk mengirimkan personel terlatih mereka untuk dikirim ke wilayah bencana.
"Pada waktunya akan dikoordinasikan oleh pemerintah," kata Faizasyah.
Prediksi WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Turki dapat meningkat lebih dari delapan kali lipat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.