Opini
Jagai Anakta, dengan Apa?
Wali Kota Makassar Danny Pomanto prihatin atas peristiwa penculikan sekaligus pembunuhan anak di Kota Makassar..
Oleh: Trisnawaty A SPd MPd
Pendidik di Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar Danny Pomanto prihatin atas peristiwa penculikan sekaligus pembunuhan anak di Kota Makassar.
Merespon hal itu, Danny Pomanto sapaan akrab walikota Makassar menginstruksi komponen mulai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Sekolah (Kepsek) dan lingkungan lingkungan keluarga memperketat pengawasan terhadap anak.
Selain itu, Danny Pomanto meminta seluruh elemen turut membantu kepolisian menuntaskan peristiwa ini.
Menurutnya, penculikan hingga pembunuhan anak dibawah umur dan dilakukan oleh anak dibawah umur adalah pelajaran semua pihak.
"Ini bukan hanya di lingkungan sekitar tetapi juga di sekolah. Ini pelajaran bagi kita. Saya memerintahkan seluruh Kepsek menutup sekolahnya pada saat pulang sekolah agar ketahuan siapa datang menjemput siswa itu karena rawan di situ," tegas Danny Pomanto, Selasa (10/1/2023).
Selain di sekolah dan di masyarakat, yang paling penting juga adalah pengawasan terhadap anak ketika berada di rumah.
Utamanya terhadap akses dunia maya dan digitalisasi yang makin terbuka.
Apalagi, modus pembunuhan anak tersebut berawal dari tontonan yang ada di media sosial, hal itu patut diwaspadai.
"Dua orang ini dipengaruhi oleh medsos, ajakan membunuh untuk mendapatkan organ itu kan dari medsos. Makanya program Jagai Anakta' ini harus menjadi program wajib di semua keluarga," ujarnya. Di sinilah pentingnya program 'Jagai Anakta' kata Danny Pomanto. (Tribun-Timur.com, 10/1/2023).
Baca juga: Kaleidoskop Pendidikan 2023, Mendesak Kebijakan Berbasis Adab
Demi Uang
Dalam kasus pembunuhan tadi, ada dorongan untuk mendapatkan uang banyak, muncul dari melihat situs penjualan organ tubuh. Menanggapi kasus ini, pemerintah pun bertindak.
Tidak tanggung-tanggung, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memblokir tujuh website dan lima grup media sosial yang memuat konten jual beli organ tubuh manusia. (Tribunnews, 14-01-2022).
Motif para pelaku demi uang. ada dorongan materi lahir dari pandangan hidup kapitalisme. Demi uang, nyawa bocah melayang. Dan tentu ini tidak bisa dibiarkan. mayoritas anak-anak memang mendapatkan segala yang mereka mau.
Tak sedikit Orang tua memberikan fasilitas tanpa membekali dan memastikan keamanan anak.
Lahirlah generasi tak siap membedakan antara benar dan salah hingga tergiur berbagai rayuan di media sosial.
Termasuk Masyarakat cenderung materialistis akan senantiasa menilai segala sesuatu dengan uang. Mereka akan hidup di lingkungan menomorsatukan materi daripada lainnya. Berpengaruh pada kondisi generasi. Kontrol negara juga sangat berperan.
Jagai Anakta
Program ‘Jagai Anakta’ dari walikota dengan melibatkan semua kompenan (elemen) dan menjadi konsen, tentu sangat kita dukung dan ikut andil di dalamnya.
Namun, tidak hanya berkaitan siapa atau elemen. Tetapi juga apa yang harus ada untuk program ‘Jagai Anakta’.
Melihat akar persoalannya yaitu uang alias materi. Lahir dari sebuah pandangan hidup kapitalisme.
Maka pandangan ini harus diubah yaitu dengan Islam.Islam adalah agama, rahmat bagi seluruh alam.
Sesuai dengan firman Allah Swt., “Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al- Anbiya’[21]: 107). Islam mengatur peran masing-masing pihak.
Mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat serta negara.
Semua memiliki tanggungjawab sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunah.
Keluarga sebagai madrasah pertama bagi pendidikan anak.
Sekolah mengedepankan konsep pembinaan, bukan sekedar pengajaran dan mewujudkan siswa berkepribadian Islam.
Masyarakat memiliki peran menyuasanakan generasi dekat Allah dan meninggalkan hal-hal buruk.
Termasuk peran negara sebagai pengontrol. Dengan melibatkan seluruh komponen dan berjalan sempurna, tindak kriminal seperti pembunuhan bisa diminimkan, bahkan dihilangkan.
Dan dibutuhkan sanksi tegas. Allah Swt. berfirman artinya: “Oleh karena itu kami tetapkan suatu hukum bagi bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sumgguh-sungguh melampui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”(QS Al-Maidah[5]: 32). Maka, ‘Jagai Anakta’ dengan apa? Yaitu Islam dan sudah saatnya kita mengambilnya.
Wallahu’allam.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.