Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penculikan Anak di Makassar

Karena Panik, AD Buang Jasad Dewa di Bawah Jembatan Batas Maros-Makassar

Faisal adalah satu dari dua tersangka pembunuhan berencana yang mengikuti proses rekonstruksi di Mako Brimob Polda Sulsel

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Suasana Rekonstruksi pembunuhan bocah 11 di Mako Brimob Polda Sulsel, Jl KS Tubun, Makassar, Selasa (17/1/2023) siang.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inisiatif membuang mayat Dewa, bocah 11 tahun yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan di Makassar, lahir dari ide Faisal (18).

Faisal adalah satu dari dua tersangka pembunuhan berencana yang mengikuti proses rekonstruksi di Mako Brimob Polda Sulsel, Jl KS Tubun, Makassar, Selasa (17/1/2023) siang.

Dewa dibunuh pelaku AD dengan cara dicekik dari belakang dan dibenturkan kepalanya ke lantai.

Aksi keji itu sontak membuat panik AD hingga Faisal mengusulkan AD agar mayat Dewa dibuang ke sungai jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Minggu lalu.

Cerita pembunuhan dan pembuangan mayat oleh remaja dan pemuda belasan tahun itu terkuak di adegan ke 18 saat rekonstruksi.

Diawali dengan mengikat tangan dan kaki Dewa yang sudah tidak bernyawa menggunakan tali rafia yang telah disiapkan.

Setelah itu, dalam adegan ke 18, AD disebutkan bertanya ke Faisal," Mau diapai ini korban Faisal?," tanya AD.

Faisal pun menjawab, "buang saja di waduk Nipa-nipa," ucapnya.

Setelah sepakat membuang mayat bocah kelas lima SD itu, kedua pelaku AD dan Faisal pun mengambil kanton plastik.

AD menyuruh pelaku Faisal mengambil kanton dalam rumahnya dan menyuruh membuang isinya di samping rumah,"tulis adegan ke 19.

Masuk ke adegan 20, AD dan Faisal disebut memasukkan mayat Dewa ke dalam kantong plastik dan dan mengambil sampah untuk menutup kantongan.

Lalu di adegan 21, AD mengangkat kantongan berisi mayat Dewa dan menaruhnya di bagian dasboard atau bagian tengah motor bebek Supra yang digunakan.

Setelah itu, (adegan 22) kedua pelaku pun star dari rumah AD di Jl Batua Raya 14 tempat Dewa dibunuh lalu dibawa ke jembatan kembar Waduk Nipa-nipa, Maros

Setelah tiba di jembatan kembar Waduk Nipa-nipa, AD dan Faisal menghentikan laju motornya (adegan 23).

Lanjut ke adegan 24, AD turun dari motor dan meminta Faisal untuk mendekat sembari memegang kantongan berisi mayat Dewa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved